Sindiran Keras Ustadz Das'ad Latif untuk Polisi

Menjadi polisi yang baik tidak hanya memberi manfaat di dunia, tetapi juga akan mendapatkan pahala di akhirat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 08:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif. (YouTube Das'ad Latif)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Das'ad Latif dikenal dengan gaya dakwahnya yang tegas dan lugas. Meski begitu, ustadz asal Celebes ini kadang juga kocak menyampaikan kritik tajam terhadap perilaku sejumlah polisi.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum. Pesan ini disampaikan dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @DasadLatif.

Dalam ceramah tersebut, ia menceritakan pengalaman pribadinya ketika bertemu dengan seorang jenderal di sebuah hotel.

"Masih segar ingatan kita beberapa hari yang lalu itu ada di IG saya, ketemu jenderal datang ke hotel tempat saya menginap ngajak sarapan, padahal sudah pernah dikandangkan 5 tahun," ungkap Ustadz Das'ad sambil menyindir perilaku tersebut.

Menurutnya, kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana kekuasaan dan jabatan tidak selamanya bertahan. Ustadz Das'ad mengingatkan bahwa semua hal di dunia ini pada akhirnya berada dalam kendali Allah.

"Kalau Allah punya mau, apapun bisa terjadi," tambahnya, menekankan bahwa karier dan jabatan adalah titipan yang sewaktu-waktu bisa dicabut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Bagaimana Tugas Jalan, Akhirat Dapat

Amankan Sidang Putusan Sengketa Golkar, Polisi Siagakan Ratusan Personel
Ilustrasi Polisi (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam ceramahnya, ia kemudian mengingatkan para polisi untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Menurutnya, menjadi polisi yang baik tidak hanya memberi manfaat di dunia, tetapi juga akan mendapatkan pahala di akhirat.

"Jadi kalian jadi polisi yang baik saja. Kalau kalian jadi polisi yang baik lalu targetmu tidak tercapai, pahala ada, akhirat menunggu," ujarnya.

Ustadz Das'ad juga memperingatkan bahwa menghalalkan segala cara dalam mencapai keinginan tidak akan membawa kebahagiaan.

Sebaliknya, hal tersebut justru akan mendatangkan masalah baru. "Kalau kau menghalalkan segala cara, tidak tercapai satu, dosamu sudah pasti ada dua. Tidak tercapai keinginanmu, stress," jelasnya.

Pesan ini jelas ditujukan kepada para penegak hukum yang mungkin tergoda untuk menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika dan moral.

Ustadz Das'ad menegaskan bahwa seorang polisi harus mampu menjalankan tugasnya dengan jujur dan adil, tanpa perlu mengorbankan prinsip demi kepentingan pribadi.

Menurutnya, menjadi polisi yang baik tidaklah sulit jika dilakukan dengan niat tulus untuk melayani masyarakat. "Maka jadi polisi yang baik saja. Jadi polisi yang baik itu tidak susah," ujarnya lagi, menekankan bahwa tugas utama polisi adalah mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat.


Begini Caranya Agar jadi Polisi Baik, Sederhana

Ilustrasi Polisi gadungan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Polisi. (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa jabatan sebagai polisi adalah amanah besar yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Ia menyayangkan jika ada oknum polisi yang lebih mementingkan ambisi pribadi ketimbang menjalankan tugasnya dengan baik.

"Apa itu tugasmu? Mengayomi, melindungi, melayani," tambahnya dengan nada tegas.

Ia kemudian menyoroti bahwa kegagalan dalam mencapai ambisi duniawi tidak seharusnya membuat seseorang kehilangan arah.

Menurutnya, kebahagiaan sejati justru bisa ditemukan ketika seseorang menjalankan tugasnya dengan ikhlas dan benar.

"Kalau targetmu tidak tercapai, pahala ada, akhirat menunggu," ulangnya, menegaskan bahwa balasan dari Allah jauh lebih berharga daripada pencapaian dunia.

Dalam ceramah ini, Ustadz Das'ad juga menyoroti pentingnya rasa tanggung jawab dan keikhlasan dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.

Menurutnya, seorang polisi yang baik adalah mereka yang mampu melayani masyarakat dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan imbalan yang berlebihan.

Ia juga mengingatkan bahwa stres dan tekanan yang dialami dalam menjalankan tugas akan semakin berat jika seseorang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

"Kalau kau menghalalkan segala cara, stress," tegasnya, mengingatkan bahwa jalan yang salah hanya akan menambah beban pikiran dan hati.

Di akhir ceramahnya, Das'ad memberikan pesan penting kepada seluruh polisi untuk selalu menjalankan tugasnya dengan baik dan jujur.

Menurutnya, menjadi polisi yang baik adalah tugas yang mulia dan membawa pahala, baik di dunia maupun di akhirat. "Jadi polisi yang baik saja, pahala ada, akhirat menunggu," tutup Ustadz Das'ad dengan penuh keyakinan.

Ceramah ini menjadi pengingat bagi para polisi dan penegak hukum lainnya untuk selalu menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, tanpa menghalalkan segala cara.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya