Liputan6.com, Jakarta - Dalam mencari rezeki yang berkah seorang muslim harus berusaha dengan giat. Tentunya sejalan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran agama.
Sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, ketika kita memiliki rezeki yang berlebih maka hendaknya dapat menggunakannya sebagai sarana untuk berbuat amal kebaikan.
Seorang muslim juga harus mengingat bahwasanya Allah SWT adalah Dzat pemberi rezeki. Jangan sampai kita menghalalkan segala cara hanya untuk meraih kekayaan.
Advertisement
Baca Juga
"dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. At-Thalaq: 3)
Mengutip dari laman bincangsyariah.com, berikut adalah 4 amalan yang dapat dilakukan seorang muslim untuk meraih kekayaan yang sesuai dengan syariat Islam.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Bekerja di Pagi Hari
Rasulullah pernah berdoa kepada Allah, agar aktivitas yang dilakukan umatnya di pagi hari lebih diberkahi. Dari Shakhr bin Wada’ah al-Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW berdoa,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
Artinya: “Ya Allah, berikan keberkahan untuk umatku di waktu paginya,” (HR. Abu Daud 2608, Turmudzi 1256).
Para sahabat menceritakan, bahwa Nabi SAW ketika mengirim pasukan, beliau selalu memberangkatkan mereka di pagi hari. Setelah sahabat Shakhr mendapatkan riwayat ini, beliau memiliki kebiasaan, menjalankan bisnisnya di pagi hari. Beliau mengirimkan barang selalu pagi hari. Hingga hartanya bertambah dan dia semakin kaya.
Advertisement
2. Transaksi yang Jujur dan Transparan
Bertransaksi dengan jujur dan transparan dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW akan diberkahi hasilnya. Dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتِ الْبَرَكَةُ مِنْ بَيْعِهِمَا
Artinya: “Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selagi mereka berada di dalam satu majelis dan belum berpisah. Jika keduanya jujur dan transparan maka transksi jual belinya akan diberkahi. Namun jika keduanya dusta dan tidak transparan, keberkahan transaksinya akan dicabut.” (HR. Bukhari 2079 & Muslim 3937)
3. Menikah
Allah SWT menjanjikan bisa menambah keberkahan adalah menikah. Di antara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk mereka,
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya: “Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang diantara kalian, dan orang-orang yang layak (menikah) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya,” (QS. An-Nur: 32).
Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ
Artinya: “Ada 3 orang yang dijamin oleh Allah untuk membantunya: Mujahid fi sabilillah, orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya, dan budak yang hendak menebus dirinya untuk merdeka,” (HR. Nasa’I no. 3133, Turmudzi no. 1756)
Demikian pula dinyatakan dalam keterangan Ibnu Mas’ud,
التمسوا الغنى في النكاح
Artinya: “Carilah kekayaan dalam pernikahan,” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/51).
Advertisement
4. Menakar Apa yang Dibutuhkan
Menakar apa yang dibutuhkan, terutama makanan, termasuk di antara amalan yang mengantarkan keberkahan. Dari al-Miqdam bin Ma’di Karib, Nabi Muhammad SAW bersabda,
كِيلُوا طَعَامَكُمْ يُبَارَكْ لَكُمْ
Artinya: “Takarlah makanan kalian, niscaya kalian akan diberkahi,” (HR. Ahmad 17177, Bukhari 2128, dan yang lainnya).
Demikian amalan kaya raya dalam Islam. semoga kita semua menjadi orang yang rezekinya diberkahi oleh Allah dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.