Liputan6.com, Jakarta - Alkisah, seorang pria fakir bernama Pak Adnan memendam harapan untuk kesembuhan keponakannya yang sudah berusia 9 tahun. Meski usia sang anak terus bertambah, ia belum juga bisa berjalan, seolah lumpuh sejak lahir.
Berbagai upaya telah dilakukan Pak Adnan untuk menyembuhkan keponakannya, mulai dari pengobatan medis, konsultasi dengan tabib, hingga memohon doa kepada para kiai.
Advertisement
Namun, semua usaha tersebut belum membuahkan hasil. Kecemasan dan keputusasaan mulai menguasai hati Pak Adnan. Hingga suatu hari, harapannya kembali muncul saat ia melihat sosok Gus Miek atau KH Hamim Djazuli di pondok pesantren.
Advertisement
Peristiwa ini terjadi ketika Pak Adnan selesai melaksanakan sholat di pesantren, dan ia melihat Gus Miek duduk di teras madrasah, tampak tenang dan khusyuk.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, kisah ajaib ini diceritakan oleh orang-orang terdekat Gus Miek. Pak Adnan, tanpa ragu, mendekati Gus Miek dan menceritakan masalah keponakannya yang tak kunjung sembuh. Ia berharap Gus Miek dapat memberikan solusi atau sekadar doa yang membawa keberkahan.
Mendengar penuturan Pak Adnan, Gus Miek lantas bertanya, "Kenapa kamu kira saya ini dukun?" Pak Adnan dengan sopan menjawab, "Bukan, Gus. Saya hanya ingin meminta barokah doa dari panjenengan."
Gus Miek kemudian terdiam sejenak, merenung sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, saya akan berdoa untuk kesembuhannya. Tapi ada syarat yang harus kamu penuhi."
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Mau Menolong, Ini Syaratnya
Syarat yang diberikan oleh Gus Miek cukup unik dan berat. Gus Miek meminta agar Pak Adnan tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun.
"Jika kamu melanggar, keponakanmu tetap akan sembuh, tetapi kamu akan meninggal. Kecuali jika aku sudah meninggal duluan, silakan kamu ceritakan," tegas Gus Miek.
Dengan penuh keyakinan, Pak Adnan setuju pada syarat yang diajukan oleh Gus Miek. Harapan untuk melihat keponakannya bisa berjalan kembali membuat Pak Adnan rela menyimpan rahasia tersebut seumur hidupnya.
Setelah itu, Gus Miek memberi instruksi yang tak kalah unik. "Pulanglah, dan carilah semut hitam. Lalu suapkanlah kepada keponakanmu," ucap Gus Miek dengan penuh keyakinan.
Pak Adnan mengikuti arahan tersebut dengan sepenuh hati. Ia pulang dan segera mencari semut hitam, sesuai petunjuk yang diberikan oleh Gus Miek. Meski terdengar aneh, Pak Adnan tidak mempertanyakan instruksi itu dan langsung melakukannya demi kesembuhan keponakannya.
Dalam waktu singkat, sekitar satu jam setelah semut hitam tersebut disuapkan, keajaiban pun terjadi. Dengan izin Allah, keponakan Pak Adnan tiba-tiba mampu menggerakkan kakinya dan berjalan untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Hal ini membuat Pak Adnan takjub sekaligus terharu, melihat keponakannya yang selama ini dianggap lumpuh akhirnya bisa berjalan.
Advertisement
Bukti Kekuatan Doa
Kisah ini menyebar di kalangan orang-orang yang mengenal Pak Adnan dan Gus Miek, meski tanpa detail lengkap karena Pak Adnan tetap menyimpan sebagian besar rahasia sesuai syarat Gus Miek. Kesembuhan yang terjadi seolah menjadi bukti kekuatan doa dan keberkahan yang Allah limpahkan melalui tangan Gus Miek.
Keajaiban tersebut menjadi bukti dari doa dan ikhtiar tulus yang dipanjatkan. Banyak yang percaya bahwa peristiwa ini adalah hasil dari keikhlasan Pak Adnan serta keberkahan dari doa Gus Miek. Mereka yang mendengar kisah ini merasa takjub dan semakin yakin bahwa kuasa Tuhan bisa datang melalui jalan yang tak terduga.
Gus Miek dikenal sebagai sosok kiai yang memiliki kedekatan batin dengan banyak orang yang memerlukan pertolongan. Kisahnya yang sarat keajaiban menjadi salah satu contoh nyata bagaimana doa dan ketulusan bisa mendatangkan mukjizat yang tak terpikirkan oleh akal manusia.
Hingga kini, cerita ini tetap hidup di kalangan mereka yang dekat dengan Gus Miek. Keberkahan yang diberikan tidak hanya dirasakan oleh Pak Adnan, tetapi juga menginspirasi banyak orang yang mendengar kisah ini untuk selalu berpegang pada doa dan keyakinan.
Kisah ini memberikan pelajaran bahwa dalam menghadapi kesulitan hidup, seseorang harus terus berdoa, berikhtiar, dan berserah diri kepada Tuhan. Meski mungkin terdengar tidak masuk akal, kekuatan doa ternyata mampu mengubah keadaan yang tampaknya mustahil menjadi kenyataan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul