Kisah Abah Guru Sekumpul Diprotes Warga karena Merawat Jenazah yang Dituding Penjudi

Abah Guru Sekumpul menjelaskan dengan lembut, bahwa orang yang dilihat setiap hari di tempat perjudian ini adalah seorang dzuriah Rasulullah SAW. Beliau adalah penyandang bala di kampung ini. Setiap malam, ketika orang-orang semua tidur, dia bangun untuk sholat tahajud dan mendoakan warga kampung.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 00:30 WIB
Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Di sebuah kampung yang tenang, sebuah kejadian mengharukan terjadi yang melibatkan seorang pria yang hidupnya penuh dengan stigma negatif. Setiap hari, pria tersebut hanya duduk di tempat judi.

Aktivitasnya ini membuat masyarakat di sekitar kampungnya menjauh, menganggapnya sebagai seorang penjudi yang tidak punya harapan. Suatu hari, pria tersebut meninggal dunia.

Saat meninggal, hanya istri dan anaknya yang mengurus jenazahnya. Tidak ada tetangga yang datang untuk memandikan, mengkafani, atau menyolatkannya.

Saat semua orang enggan membantu, tiba-tiba datang seorang yang sangat dihormati, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul.

Kehadiran Abah Guru Sekumpul bersama para muridnya mengejutkan banyak orang. Mereka datang memberi salam dan masuk ke rumah jenazah.

Tak lama setelah kedatangannya, banyak warga kampung yang mengikuti, ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Salah seorang dari mereka berkata, “Wahai guru, dia ini suka berjudi, setiap hari ada di tempat perjudian.”

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, Abah Guru Sekumpul dengan tenang menanggapi pernyataan tersebut. Dengan senyum di wajahnya, beliau bertanya kepada orang yang menuduh,

“Apakah kamu melihat beliau sendiri yang bermain judi, atau hanya duduk-duduk saja di situ tanpa ikut bermain?” Pertanyaan ini membuat orang-orang di sekitarnya terdiam, merenungkan apa yang sebenarnya terjadi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ternyata Ini yang Terjadi dengan Orang yang Dituding Penjudi

Ilustrasi Judi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Judi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Abah Guru Sekumpul melanjutkan dengan lembut, “Orang yang kalian lihat setiap hari di tempat perjudian ini adalah seorang dzuriah Rasulullah. Beliau adalah penyandang bala di kampung ini. Setiap malam, ketika kalian semua tidur, dia bangun untuk sholat tahajud dan mendoakan kalian.”

Pernyataan ini menggugah hati banyak orang yang mendengarnya. Mereka tidak menyangka bahwa orang yang mereka anggap sebagai penjudi ternyata memiliki kedekatan yang begitu dalam dengan Allah.

“Beliau juga yang rela duduk di tempat perjudian setiap hari, berzikir, dan membawa ampunan untuk para penjudi agar mereka sadar,” tambah Abah Guru Sekumpul.

Kata-kata ini memberikan perspektif yang berbeda bagi masyarakat yang sebelumnya menganggap pria itu hanya sebagai penjudi biasa. Bagi Abah Guru Sekumpul, pria tersebut memiliki peran penting yang tidak terlihat oleh mata manusia, tetapi sangat nyata di mata Allah.

Abah Guru Sekumpul melanjutkan, “Beliau ini tidak terkenal di pandangan masyarakat bumi, tetapi sangat terkenal di langit.” Pernyataan ini menggambarkan betapa besar pahala yang diterima oleh pria tersebut di sisi Allah, meskipun pandangan masyarakat terhadapnya sangat buruk. Terkadang, penilaian manusia tidak selalu mencerminkan nilai sejati seseorang di mata Tuhan.

Setelah penjelasan tersebut, banyak orang yang hadir mulai menyadari kesalahan mereka dalam menilai pria itu. Mereka menyadari bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas, sekecil apapun itu, akan dihargai oleh Allah SWT. Bahkan, meskipun pria tersebut tidak dikenal sebagai orang yang saleh dalam pandangan dunia, ia memiliki amal yang luar biasa di sisi Tuhan.

Perlahan, para tetangga dan warga kampung mulai memahami bahwa hidup ini lebih dari sekedar penampilan luar. Tidak ada yang tahu amal ibadah seseorang kecuali Allah. Abah Guru Sekumpul mengajarkan bahwa setiap tindakan, bahkan yang terlihat biasa atau buruk di mata manusia, bisa saja memiliki makna dan pahala yang besar di sisi Allah.

Kehadiran Abah Guru Sekumpul di tengah-tengah masyarakat ini juga mengajarkan tentang pentingnya membuka hati dan pikiran terhadap sesama. Tidak selayaknya kita menilai seseorang hanya berdasarkan apa yang terlihat di permukaan, karena kita tidak tahu apa yang ada di dalam hati mereka.

Proses pemakaman pun berlangsung dengan khusyuk. Para warga yang awalnya ragu, kini ikut terlibat dalam mengurus jenazah pria tersebut dengan penuh rasa hormat. Mereka menyadari bahwa amal ibadah tidak hanya terlihat dari apa yang tampak di dunia, tetapi juga dari niat dan ketulusan hati dalam setiap perbuatan.

 

Abah Guru Sekumpul Rawat Hati Masyarakat

Makam Abah Guru Sekumpul
Makam Abah Guru Sekumpul (disbudporapar.banjarkab.go.id)

Abah Guru Sekumpul, dengan kebijaksanaan dan kasih sayangnya, tidak hanya merawat jenazah, tetapi juga merawat hati masyarakat yang hadir. Beliau mengajarkan bahwa yang terpenting adalah niat dan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, apapun latar belakang dan keadaan seseorang.

Kehadiran Abah Guru Sekumpul memberikan pencerahan bagi banyak orang, bahwa setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan balasan yang baik. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, meskipun kita sering kali merasa kecil dan tidak dihargai oleh orang lain.

Dari kejadian ini, masyarakat di kampung tersebut mulai memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati, serta terus berusaha untuk memperbaiki diri.

Abah Guru Sekumpul, dengan kesederhanaannya, menjadi contoh nyata bahwa siapa pun bisa menjadi hamba yang baik di mata Allah, tidak peduli apa yang orang lain katakan atau pandang. Dalam hidup ini, yang terpenting adalah bagaimana kita berusaha untuk dekat dengan Tuhan, dan tidak terpengaruh oleh penilaian duniawi.

Setelah kejadian ini, banyak orang yang mulai merubah pandangan mereka terhadap orang-orang yang dianggap tidak sesuai dengan norma masyarakat. Mereka belajar untuk tidak cepat menilai, dan lebih terbuka untuk melihat sisi baik dari setiap orang. Abah Guru Sekumpul telah menunjukkan betapa pentingnya untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada sesama, tanpa memandang latar belakang atau keadaan seseorang.

Semua yang terjadi dalam kehidupan ini memiliki hikmah yang bisa dipelajari. Bahkan dari kejadian kecil seperti ini, banyak pelajaran berharga yang bisa diambil, terutama tentang pentingnya keikhlasan dalam beramal dan tidak cepat menghukum orang lain.

Akhirnya, cerita tentang pria yang dianggap penjudi ini menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa hidup ini penuh dengan rahasia. Tidak ada yang bisa menilai seseorang hanya dari apa yang tampak di permukaan. Semua amal, baik atau buruk, akan mendapatkan balasan dari Allah SWT sesuai dengan niat dan ketulusan hati.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya