Liputan6.com, Jakarta - Konsep tentang alam semesta sering kali membuat kita bertanya-tanya mengenai asal-usul dan maknanya. KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, mengungkapkan penjelasan mengenai alam semesta dengan cara yang sederhana namun mendalam.
Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha menjelaskan tentang alam semesta dan rahasianya dengan menggunakan logika yang mudah dipahami. "Logikanya gini, langit dan bumi ini kan wujud, wujud itu punya eksistensi," ujarnya.
Advertisement
Ia menegaskan bahwa alam semesta yang ada ini nyata, dan bukanlah sesuatu yang muncul dari ketiadaan. "Kalau logikanya langit bumi ini wujud, alam raya ini nyata, lalu kamu mengatakan sebelum alam raya ini ketiadaan, berarti ada satu kesimpulan, ketiadaan menciptakan yang ada," terang Gus Baha.
Advertisement
Penjelasan ini diungkapkan dalam tayangan video yang dinukil dari kanal YouTube @Gusbahaterbaru1. Gus Baha melanjutkan bahwa pernyataan seperti itu justru tidak logis. “Itu malah gendeng. Bareng logikanya kan enggak kena, al adamu yakhluqu maujudan," tambahnya.
Menurut Gus Baha, hal tersebut berarti bahwa sesuatu yang tidak ada tidak bisa menciptakan sesuatu yang ada. "Sesuatu yang enggak ada menyebabkan atau menjadikan sesuatu yang ada?" ujar Gus Baha dengan nada bertanya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Logika di Balik Penciptaan Alam Semesta
Pada titik ini, Gus Baha ingin memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai logika di balik penciptaan alam semesta. Menurutnya, tidak mungkin ada sesuatu yang tidak ada menciptakan apa yang ada.
“Padahal pertanyaannya tadi gitu ya, sudah, kalau kamu enggak percaya saya sebagai Tuhan sebagai pencipta awal, sudah gak usah tuhan-tuhanan, tapi ya mari goblok bareng dengan mengatakan bahwa alam yang ada ini diciptakan oleh sesuatu yang tidak ada,” tambahnya dengan nada santai.
Masih dengan nada yang santai, Gus Baha mengajak umat untuk berpikir secara rasional dan cerdas dalam memahami penciptaan alam semesta. "Saya gak mau goblok, ya Nabi Muhammad. Sudahlah iman saja saya, karena saya gak mau goblok," ujarnya, menegaskan pentingnya logika dalam beragama.
Meskipun dengan gaya yang kocak, Gus Baha menyampaikan pesan serius tentang pentingnya berpikir secara logis. Menurutnya, agama datang dengan cara yang bisa diterima dengan akal sehat.
"Agama ini datang dengan keceriaan berpikir," jelas Gus Baha. Dengan demikian, agama tidaklah bertentangan dengan logika atau akal sehat.
Gus Baha mengungkapkan bahwa agama seharusnya dapat diterima dengan nyaman oleh akal manusia. Hal ini juga ditegaskan oleh seorang ulama besar, Ibnu Hajar al-Asqalani, yang menyatakan bahwa agama datang dengan kenyamanan berpikir.
Dengan penjelasan ini, Gus Baha ingin mengajak umat untuk tidak merasa tertekan atau terbebani dengan ajaran agama, melainkan untuk menerimanya dengan pikiran yang jernih dan terbuka.
Pemahaman Gus Baha tentang alam semesta ini seolah memberikan perspektif baru bagi banyak orang. Bagaimana alam semesta yang ada ini sebenarnya dapat dijelaskan dengan logika yang sederhana.
Advertisement
Logika yang Mampu Buka Wawasan dan Buat Nyaman
Logika yang disampaikan Gus Baha ini tidak hanya berfungsi untuk menjelaskan penciptaan alam semesta, tetapi juga untuk membuka wawasan kita tentang bagaimana agama dan akal sehat bisa berjalan seiring.
Sebagai seorang ulama yang terkenal dengan cara penyampaiannya yang ringan dan mengena, Gus Baha ingin agar umat Islam dapat menerima agama dengan rasa nyaman, tanpa harus merasa terbebani.
Agama, menurut Gus Baha, haruslah dipahami dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada kontradiksi antara agama dan logika, selama kita mampu melihatnya dengan pandangan yang bijaksana.
Penjelasan mengenai alam semesta ini memberikan gambaran bahwa penciptaan alam adalah sebuah proses yang terstruktur dengan logika yang jelas dan dapat diterima oleh akal manusia.
Gus Baha menekankan bahwa memahami agama bukan berarti harus membuang logika dan rasionalitas kita, tetapi justru dengan agama kita diajak untuk berpikir lebih cerdas dan bijaksana.
Dengan begitu, agama menjadi sesuatu yang mudah diterima dan bisa dimengerti oleh setiap orang, terlepas dari latar belakang pendidikan atau pemahaman awal mereka.
"Jadi agama ini datang dengan keceriaan berpikir sehingga Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan agama ini datang dengan kenyamanan berpikir," ujar Gus Baha, mengakhiri penjelasannya dengan penuh keyakinan.
Gus Baha berharap agar umat Islam bisa menjalani agama dengan penuh kebahagiaan dan tanpa beban, mengingat agama seharusnya memberikan ketenangan dalam kehidupan, bukan sebaliknya.
Dengan cara berpikir yang sederhana namun dalam ini, Gus Baha berharap umat Islam bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul