Sudah Taubat Nasuha tapi Maksiat lagi, Apa Termasuk Mempermainkan Tobat? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Terkait dengan sering tobat tapi maksiat lagi pernah dibahas dalam kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Bahasan itu muncul setelah ditanyakan oleh salah satu jemaah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 23 Jan 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 03:30 WIB
Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Ustadz Syafiq Riza Basalamah. (YouTube Yufid TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Muslim tidak luput dari kesalahan. Disadari maupun tidak, ada kalanya seorang muslim berbuat maksiat yang berujung dosa. Hal inilah yang seharusnya dihindari, tapi memang godaannya tidak mudah.

Apabila terjerumus ke jalan maksiat, langkah terbaik yang harus dilakukan adalah taubat nasuha. Bertobat karena pernah melakukannya dan tidak mengulangi perbuatan serupa.

Namun sekali lagi, istiqomah di jalan ketaatan tidak mudah. Ada kalanya tidak dapat menahan hawa nafsu yang pada akhirnya kembali bermaksiat.

Terkait dengan sering taubat tapi maksiat lagi pernah dibahas dalam kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Bahasan itu muncul setelah ditanyakan oleh salah satu jemaah. 

“Setiap ana melakukan dosa selalu bertobat, tapi melakukan dosa dan bertobat lagi. Begitu seterusnya. Apakah itu termasuk mempermainkan tobat dan apakah ada batasan untuk bertobat?” tanyanya seperti dikutip dari YouTube Yufid TV, Selasa (21/1/2025).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Uki NOAH
Uki NOAH dan Ustadz Syafiq Riza Basalamah (Instagram @syafiqrizabasalamah_official)... Selengkapnya

Ustadz Syafiq mengatakan, ketika seseorang berbuat dosa lalu tobat dengan taubatan nasuha, maka pada prinsipnya dia akan diampuni Allah SWT jika tobatnya diterima. Seandainya dia mengulangi dosa serupa, kemudian bertobat lagi, Allah akan mengampuni.

“(Tapi) dengan catatan dia benar-benar bertobat, karena ada orang yang pura-pura bertobat. Sedangkan Allah tahu dari hati kecilnya dia belum selesai dari dosanya, dia hanya menunda, nanti dia akan berbuat lagi. Berarti dia belum tobat,” tutur Ustadz Syafiq.

Ustadz Syafiq menjelaskan tiga syarat tobat. Pertama adalah menyesali. Kedua adalah meninggalkan dosa tersebut. Ketiga, harus punya niat untuk tidak mengulangi.  

“Andaikan dia niat benar-benar berusaha menghindarkan diri dari dosa, kemudian dia terjebak lagi dalam dosa tersebut kemudian niat lagi untuk tidak berbuat dosa, maka Insya Allah Allah akan terima taubatnya,” katanya.

“Tapi, tolong jangan sampai antum mempermainkan. Karena antum berpikir ‘Oh kayaknya nanti ana kan ngulangin lagi ustadz’. Itu berarti antum belum selesai taubatnya dan antum belum bertobat,” lanjut Ustadz Syafiq.

Adapun syarat tobat yang keempat adalah berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Jika dosanya karena sesama muslim, maka dia harus minta maaf. Jika karena utang, maka harus mengembalikan hak dia.

Berdasarkan penjelasan Ustadz Syafiq, orang yang sudah melakukan taubatan nasuha tapi dia melakukan maksiat lagi, maka bisa tergolong orang yang mempermainkan tobat. Meskipun memang Allah tetap akan mengampuni jika dia tobat terus-terusan dari perbuatan maksiatnya.

Panduan Sholat Taubat

Ilustrasi sholat di rumah
Ilustrasi sholat di rumah. Photo by Michael Burrows:... Selengkapnya

Muslim yang merasa sudah berbuat maksiat segera bertobat dengan melaksanakan sholat sunnah dua rakaat, atau disebut sholat tobat. Sholat tobat dapat dilakukan sebelum orang bertaubat. Mengutip NU Online, Syekh Nawawi tetap menganggap sah meskipun sholat dilakukan setelah bertaubat.

Tata cara sholat taubat tidak berbeda jauh dengan sholat pada umumnya. Sholat ini diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat taubat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala.

Artinya: "Aku berniat melakukan sholat sunah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan sholat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya