Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Rajab, para ulama selalu memperingatkan agar melaksanakan puasa sunnah. Dalil puasa di bulan Rajab merujuk pada anjuran puasa sunnah di bulan haram yang dimuliakan.
Imam Al-Ghozali dalam kitab Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) menyebutkan tentang hadis keutamaan puasa di bulan haram, kemudian menjadi rujukan melaksanakan puasa di bulan Rajab.
Advertisement
. صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
Advertisement
Selain itu, ada juga hadis lain yang secara spesifik tentang puasa Rajab. Hadis ini berisi tentang dialog Utsman ibn Hakim Al-Anshari dengan Sa’id ibn Jubair yang diriwayatkan Imam Muslim, dinukil via NU Online.
“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)
Baca Juga
Puasa Rajab dapat dikerjakan sepanjang masih bulan tersebut. Namun, tidak disarankan puasa Rajab dilaksanakan selama satu bulan. Sebagian sahabat nabi menghukuminya makruh jika puasa Rajab dilakukan sebulan penuh.
Imam Al-Ghazali menyarankan agar puasa Rajab dilakukan bertepatan hari-hari utama berpuasa. Misalnya, pada Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (13, 14, dan 15 Rajab).
Lantas, kapan terakhir umat Islam boleh melaksanakan puasa Rajab? Cari tahu tanggalnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jadwal Terakhir Puasa Rajab 2025
Jika merujuk saran Imam Al-Ghazali terkait puasa Rajab yang dilakukan di hari-hari utama berpuasa, maka puasa Rajab 2025 terakhir pada Kamis, 30 Januari 2025 atau 30 Rajab 1446 H.
Merujuk kalender Hijriyah, Kamis, 30 Januari 2025 masih masuk bulan Rajab. Sebab, perhitungan awal bulan Sya’ban 1446 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025.
Advertisement
Niat dan Tata Cara Puasa Rajab
Secara umum, tata cara puasa Rajab sama dengan puasa lainnya. Berikut uraiannya.
1. Niat
Niat puasa Rajab dilafalkan pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niat puasa Rajab.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Sebagaimana puasa sunnah pada umumnya, jika lupa membaca niat puasa Rajab pada malam hari, maka boleh niatnya siang hari, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur). Dengan catatan, belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.
Berikut adalah lafal niat puasa Rajab ketika siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
2. Makan Sahur
Makan sahur lebih utama menjelang masuk waktu Ssubuh sebelum imsak.
3. Melaksanakan Puasa
Selama berpuasa harus menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan sebagainya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Selama berpuasa juga menjaga dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
4. Berbuka Puasa
Segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.
Wallahu a’lam.