Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidup. Namun, apakah kegagalan itu berarti akhir dari segalanya? Dalam pandangan Islam, kegagalan justru bisa menjadi awal dari rahmat Allah yang lebih besar.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menyampaikan pandangan mendalam mengenai hal ini dalam sebuah kajian yang menginspirasi.
Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), Al-Qur'an tidak pernah mengenal istilah gagal. "Tidak ada kamus gagal dalam Al-Qur'an. Yang ada adalah kasih sayang Allah yang ingin membangkitkan kemampuan istimewa dalam diri kita yang belum tampak sebelumnya," ungkapnya. Pernyataan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana seorang muslim seharusnya menyikapi kegagalan.
Advertisement
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan sebuah proses yang didesain Allah untuk menumbuhkan potensi tersembunyi dalam diri manusia. Dengan kata lain, kegagalan adalah cara Allah membangkitkan semangat yang sebelumnya belum disadari.
"Kalau tidak dibuat gagal, semangat kita tidak akan keluar," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube @nasihatpendek2023.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an, kegagalan sering kali dikaitkan dengan ujian. Ujian tersebut ditujukan untuk memperkuat iman dan membentuk karakter seorang muslim.
"Allah tidak pernah memberikan ujian kecuali untuk kebaikan hamba-Nya," tegasnya.
Ia memberikan contoh dari kisah para nabi yang menghadapi ujian berat, seperti Nabi Ibrahim yang harus meninggalkan keluarganya di padang tandus, atau Nabi Yusuf yang dipenjara tanpa alasan yang jelas. Namun, dari setiap ujian itu, ada hikmah besar yang Allah berikan.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Belajar Melihat Kegagalan
Menurut Ustadz Adi Hidayat, umat Islam harus belajar untuk melihat kegagalan dari sudut pandang yang lebih luas. Kegagalan bukanlah bentuk hukuman, melainkan tanda kasih sayang Allah yang ingin mengangkat derajat hamba-Nya.
Ia juga menekankan pentingnya introspeksi diri saat menghadapi kegagalan. "Ketika gagal, coba lihat kembali apa yang bisa diperbaiki, dan cari hikmah yang Allah ingin kita pahami," sarannya. Dengan introspeksi, seseorang dapat memperbaiki diri dan melangkah lebih baik ke depan.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa dalam Islam, doa adalah senjata utama seorang muslim dalam menghadapi kegagalan. "Jangan pernah berhenti berdoa, karena doa adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan Allah," ujarnya.
Ia juga mengajak umat Islam untuk selalu memiliki sikap optimis. Optimisme adalah salah satu ciri orang beriman yang percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kesulitan tanpa memberikan jalan keluar.
Dalam pandangannya, salah satu cara terbaik untuk bangkit dari kegagalan adalah dengan memperbaiki hubungan dengan Allah. Sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an menjadi langkah penting untuk mendapatkan kekuatan spiritual.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan pentingnya memiliki komunitas yang mendukung. Berada di lingkungan yang positif akan membantu seseorang untuk bangkit dari keterpurukan dan menjalani hidup dengan semangat baru.
Ia mengajak umat Islam untuk tidak mudah putus asa. Putus asa adalah ciri orang yang tidak mengenal kasih sayang Allah. Sebaliknya, seorang muslim harus memiliki keyakinan bahwa setiap kesulitan pasti akan diikuti dengan kemudahan.
Â
Advertisement
Berpikirlah Positif
Ustadz Adi Hidayat juga memberikan pesan agar umat Islam selalu berpikir positif terhadap rencana Allah. "Apa yang kita anggap buruk, belum tentu buruk di mata Allah. Bisa jadi, itu adalah cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang lebih buruk," jelasnya.
Dalam penutupnya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran. Kegagalan hanyalah salah satu fase yang harus dilalui untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa kegagalan adalah bagian dari rencana Allah yang tidak pernah salah. Dengan keyakinan dan usaha yang sungguh-sungguh, setiap muslim dapat melewati fase sulit dan meraih keberkahan hidup.
Melalui nasihatnya, Ustadz Adi Hidayat mengajarkan bahwa seorang muslim harus selalu memiliki hubungan yang erat dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang memberikan kekuatan untuk menghadapi segala tantangan.
Hikmah dari kegagalan, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Setiap langkah yang diambil setelah kegagalan adalah bagian dari upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan memahami konsep ini, umat Islam dapat menjalani hidup dengan penuh rasa syukur. Setiap ujian, baik itu berupa kegagalan atau keberhasilan, adalah tanda kasih sayang Allah yang selalu ingin melihat hamba-Nya berkembang.
Ustadz Adi Hidayat mengakhiri dengan pesan penting bahwa tidak ada istilah gagal dalam hidup seorang muslim. Selama ada iman, doa, dan usaha, maka setiap langkah akan selalu membawa berkah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul