Liputan6.com, Jakarta - Awal Ramadhan menjadi momen yang selalu dinantikan oleh seluruh umat Islam. Di bulan yang suci ini kita tidak hanya sekadar menjalankan puasa dan ibadah wajib lainnya, tetapi juga menjadi saat yang tepat dalam meraih pahala berlipat serta menghapus dosa yang telah lalu.
Di bulan yang penuh berkah ini, Allah memberikan kesempatan besar kepada semua hamba tanpa membedakan siapa pun. Bahkan, bagi mereka yang jauh dari-Nya atau telah terjebak dalam dosa, Allah tetap akan membuka pintu ampunan yang begitu luas.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tokoh dakwah terkemuka Ustadz Adi Hidayat (UAH), menekankan tentang dahsyatnya panggilan Allah di awal Ramadhan. Beliau dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak membedakan siapa yang lebih baik atau lebih buruk di mata-Nya, seberapa besar dosa, atau seberapa kuat iman seseorang.
Banyak di antara kita yang merasa jauh dari Allah karena kesalahan yang telah lalu, atau bahkan karena merasa ibadah kita masih jauh dari sempurna. Terkadang, ada perasaan cemas dan rasa tidak layak untuk mendekat kepada Allah.
Namun, Ramadan hadir dengan semua keistimewaannya untuk membuktikan bahwa Allah sangat ingin kita kembali kepada-Nya.
Saksikan Video Pilihan ini:
Seruan Allah di Awal Ramadhan untuk Semua Pemilik Iman
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa tingkatan iman setiap orang berbeda-beda dan hal ini tercermin dalam cara mereka menjalankan ibadah.
Ada yang imannya sangat kuat, bahkan sebelum Ramadan tiba, mereka sudah bersemangat menjalankan ibadah. Kemudian, ada yang sekadar menjalankan ibadah, hanya fokus pada kewajiban fardhu saja dan ada pula yang sangat jauh dari Allah.
"Tapi dahsyatnya yang punya iman, ini kan beda-beda keadaannya. Ada yang imannya kuat, semangat ibadah bahkan sebelum Ramadhan, jangankan sholat fardhu sunnah dia kejar, ada yang standar standar ya, mohon maaf kejar fardhu saja yang penting," ucap UAH dikutip dari YouTube Nafas Subuh TV.
"Kemudian yang ketiga yang jauh dari Allah jangankan sholat fardhu, jangankan sholat sunnah, yang fardhu pun kadang terlambat, sulit, sehingga dia jauh dari Allah sebelum Ramadhan," sambungnya.
Namun, yang menakjubkan adalah bahwa saat Ramadan tiba, Allah tidak membedakan siapa pun dalam seruan-Nya. Allah memanggil semua umat-Nya, baik yang dekat dengan-Nya, yang sedang berusaha untuk mendekat, maupun yang jauh karena dosa dan maksiat.
"Hai semua pemilik iman, baik yang dekat imannya sampai dia kuat ibadahnya, sehingga merasa dekat denganku atau yang menengah ya, yang dia hanya mengejar fardhu saja atau bahkan yang jauh dari-Ku karena banyak maksiatnya, Aku tak peduli kata Allah," jelas ulama kondang ini.
Advertisement
Pahala Berlipat dan Keajaiban Bulan Ramadhan
Seruan ini menggambarkan bahwa Allah tidak membedakan siapa yang lebih baik atau lebih buruk. Bagi Allah, yang terpenting adalah iman yang ada dalam diri setiap hamba.
"Sepanjang kau punya iman Aku panggil kalian semua, yang jauh Aku akan dekatkan dengan-Ku, yang maksiat Aku bimbing untuk tobat yang menengah Aku lekatkan, yang dekat lebih dekat lagi," jelas UAH.
Pada bulan Ramadan semua amal baik, sekecil apapun, mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Bahkan yang tidak pernah merasa dekat dengan Allah, di bulan ini bisa merasa lebih dekat.
"Karena itu dahsyatnya di awal Ramadhan jangankan yang sering ke masjid, yang tak pernah ke masjid pun bisa ke mesjid. Jangankan yang rajin baca Al-Qur'an yang enggak pernah megang mushaf bisa khataman. Jangankan yang pernah melihat orang minta, enggak ada peminta pun dicari-cari," ungkap ulama yang dikenal cerdas ini.
Semua ini terjadi karena Allah membuka pintu ampunan dan kesempatan bagi setiap hamba untuk kembali kepada-Nya, tanpa memandang seberapa besar dosa atau seberapa jauh mereka sebelumnya. Inilah bukti kasih sayang dan kemurahan Allah yang tak terhingga.
