Liputan6.com, Kairo - Mesir berencana untuk memperkenalkan paket dukungan senilai 200 miliar EGP selama Ramadan 2025 untuk meringankan beban keuangan bagi pekerja dan kelompok rentan.
Rencana tersebut menaikkan upah minimum menjadi 7.000 EGP, meningkatkan tunjangan (THR) dan pensiun sektor publik, dan memperluas program kesejahteraan sosial.
Baca Juga
Bantuan keuangan tambahan akan menguntungkan petani, keluarga berpenghasilan rendah, dan layanan kesehatan.
Advertisement
Dengan alokasi 85 miliar EGP untuk kenaikan upah, inisiatif tersebut dibangun berdasarkan upaya bantuan sebelumnya untuk memperkuat stabilitas tenaga kerja dan ketahanan ekonomi, dikutip dari laman Economictimes, Kamis (6/3/2025).
Pemerintah Mesir telah mengumumkan paket dukungan sosial senilai 200 miliar EGP yang ditujukan untuk meringankan tekanan keuangan bagi pekerja dan warga negara yang rentan.
Perdana Menteri Mostafa Madbouly menyatakan bahwa paket tersebut akan dilaksanakan selama Ramadan dan diperpanjang hingga tahun fiskal mendatang, dengan langkah-langkah utama yang menargetkan penerima upah, pensiunan, dan penerima kesejahteraan sosial.
Paket ini mengikuti dua inisiatif bantuan sebelumnya senilai EGP 240 miliar, yang ditujukan untuk mengurangi inflasi.
Pada September 2023, pekerja sektor publik melihat tunjangan biaya hidup mereka naik menjadi EGP 600, dan pendapatan minimum karyawan kelas enam meningkat menjadi EGP 4.000. Pada Februari 2024, pemerintah menaikkan upah minimum sebesar 50% menjadi EGP 6.000 per bulan.
Dampak Fiskal dan Komitmen Pemerintah
Menteri Keuangan Ahmed Kouchouk memperkirakan biaya bantuan sosial dua bulan sebesar EGP 40 miliar, sementara kenaikan upah saja akan menelan biaya EGP 85 miliar pada tahun fiskal berikutnya.
Perdana Menteri Madbouly menegaskan kembali janji pemerintah untuk mengambil "langkah-langkah luar biasa" sebelum perayaan Ramadan dan Idul Fitri, memastikan stabilitas keuangan bagi karyawan dan kelompok rentan.
Paket terbaru menggarisbawahi fokus Mesir yang berkelanjutan pada kesejahteraan tenaga kerja, pertumbuhan upah, dan keberlanjutan ekonomi di tengah meningkatnya inflasi.