Tanda-Tanda Seseorang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Menurut UAH, Simak Baik-Baik

Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Malam Lailatul Qadar diyakini lebih baik dari seribu bulan, sehingga amalan yang dilakukan pada malam tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi.

Banyak yang mencari tanda-tanda alam untuk mengetahui kedatangan malam Lailatul Qadar. Namun, pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) menekankan bahwa tanda utama seseorang mendapatkan malam tersebut bukanlah fenomena alam, melainkan perubahan dalam diri individu.

Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa seseorang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan merasakan kedamaian dalam jiwanya. Perasaan tenang dan damai ini menjadi indikator utama bahwa ia telah meraih malam istimewa tersebut.

"Jika setelah malam itu tiba-tiba berubah jadi tenang, jadi damai, jadi baik, dan esoknya gemar meningkatkan ibadah, nambah-nambah terus berubah lebih baik, itu tanda yang paling utama Anda mendapatkan malam Al-Qur'an," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Penjelasan tersebut dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @nafassubuhtv. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya meningkatkan ibadah dan merasakan getaran kuat kepada Allah saat beribadah di malam tersebut.

Simak Video Pilihan Ini:

Selain itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa malam Lailatul Qadar diyakini terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan, tepatnya pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar antara lain, malam yang tenang dan terang, udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Bulan nampak separuh, matahari terbit tanpa cahaya yang menyilaukan. Tanda-tanda tersebut dikutip dari tayangan di kanal YouTube @audiovisualislamic.

Meskipun demikian, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa perubahan positif dalam diri seseorang setelah malam tersebut adalah indikator utama.

Perubahan tersebut mencakup peningkatan semangat dalam beribadah dan perasaan damai yang mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar membawa transformasi spiritual bagi yang mendapatkannya.

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah pada 10 malam terakhir Ramadan. Tujuannya adalah agar dapat meraih malam Lailatul Qadar dan mendapatkan berkah yang terkandung di dalamnya.

Amalan yang dapat dilakukan antara lain sholat malam, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Dengan memperbanyak ibadah, peluang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar menjadi lebih besar.

Selain itu, penting untuk menjaga niat yang tulus dalam beribadah. Niat yang ikhlas akan membawa seseorang lebih dekat kepada Allah dan membuka pintu-pintu rahmat-Nya.

Meskipun tanda-tanda alam dapat menjadi petunjuk, fokus utama seharusnya pada perubahan internal. Perubahan hati dan peningkatan kualitas ibadah adalah indikator utama mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Dengan demikian, setiap individu diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Persiapan tersebut mencakup peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah serta introspeksi diri.

Semoga dengan usaha dan niat yang tulus, kita semua dapat meraih malam Lailatul Qadar. Malam yang penuh berkah dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Akhir kata, mari kita manfaatkan kesempatan di bulan Ramadan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul