Liputan6.com, Jakarta - Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Saat berbuka puasa, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan.
Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat, menjelaskan bahwa terdapat beberapa doa yang dapat dibaca saat berbuka puasa. Salah satunya adalah: "Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah." Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah tetap pahala, insya Allah."
Advertisement
Selain itu, ada juga doa: "Allâhumma laka shumtu, wa 'ala rizqika afthartu." Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki dari-Mu aku berbuka."
Advertisement
Mengutip dari tayangan video di kanal YouTube @Khalifahproduction23, setelah membaca doa, Ustadz Adi Hidayat menganjurkan agar tidak langsung mengonsumsi gorengan atau makanan berat lainnya. Ia menyarankan untuk memanfaatkan momen tersebut dengan berdoa kepada Allah SWT.
Hal ini didasarkan pada hadis qudsi yang menyatakan bahwa Allah berfirman:
"Hambaku menahan lapar karena-Ku, menahan minum karena-Ku, menahan syahwatnya karena-Ku, dia puasa ikhlas karena-Ku, maka Aku akan berikan apa yang dia mintakan khusus dari-Ku."
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya memanfaatkan waktu setelah berbuka untuk berdoa. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak merinci doa tertentu yang harus dibaca, sehingga umat Islam bebas memanjatkan doa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Momen Buka Puasa Waktu yang Sangat Mustajab
Ia juga menambahkan bahwa momen setelah berbuka adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak melewatkan kesempatan ini dengan langsung menyantap makanan tanpa berdoa terlebih dahulu.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar umat Islam memperhatikan adab-adab dalam berbuka puasa. Salah satunya adalah tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan, terutama makanan yang kurang sehat seperti gorengan.
Dia menjelaskan bahwa mengawali buka puasa dengan makanan ringan atau minuman manis, seperti kurma atau air putih, lebih dianjurkan. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang terbiasa berbuka dengan kurma basah atau air sebelum melaksanakan salat Maghrib.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa tujuan utama puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, setiap aktivitas yang dilakukan selama bulan Ramadan, termasuk saat berbuka, hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
UAH menekankan bahwa menjaga kesehatan selama berpuasa juga merupakan bagian dari ibadah. Dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat berbuka, umat Islam dapat menjaga stamina dan kebugaran untuk melaksanakan ibadah lainnya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menganjurkan agar umat Islam tidak melewatkan sholat Maghrib berjamaah setelah berbuka. Beliau menekankan pentingnya menjaga salat berjamaah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan.
Advertisement
Perbanyak Amal Ibadah
UAH juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan bersedekah. Dengan memanfaatkan waktu dengan baik, umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda.
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa kebiasaan baik yang dilakukan selama bulan Ramadan hendaknya dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya. Hal ini untuk memastikan bahwa peningkatan kualitas ibadah tidak hanya terjadi selama Ramadan, tetapi juga seterusnya.
UAH juga mengajak umat Islam untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan menjaga ukhuwah Islamiyah. Dengan saling mendukung, diharapkan umat Islam dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih baik dan mendapatkan ridha Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menutup dengan mengingatkan bahwa esensi dari puasa adalah menahan diri dan meningkatkan ketakwaan. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya menjaga niat dan perbuatan selama berpuasa agar sesuai dengan tuntunan agama.
Dia juga menekankan pentingnya introspeksi diri selama bulan Ramadan. Dengan merenungkan perbuatan dan sikap yang telah dilakukan, diharapkan umat Islam dapat memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momentum Ramadan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga kesehatan, diharapkan setiap muslim dapat meraih keberkahan dan ampunan selama bulan suci ini.
UAH juga mengingatkan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Dengan saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, diharapkan umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari perbuatan yang tidak baik.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
