Sinergi Ulama dan Pemerintah, Kutai Kartanegara Hadapi Inflasi Jelang Ramadhan-Idulfitri

Pemkab Kukar meluncurkan program Ulama Peduli Inflasi (UPI) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menekan lonjakan harga jelang Ramadhan dan Idulfitri 1446 H dengan menggandeng ulama serta mengedukasi masyarakat.

oleh Abdul Jalil Diperbarui 12 Mar 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 12:30 WIB
Operasi pasar minyak goreng
Operasi pasar minyak goreng di Samarinda Kalimantan Timur.... Selengkapnya

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Untuk menekan kenaikan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1446 H, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) meluncurkan inisiatif inovatif bertajuk Ulama Peduli Inflasi (UPI).

Program ini menggandeng para ulama sebagai mitra strategis untuk mengedukasi masyarakat tentang pengendalian harga dan pola konsumsi yang bijak.

Acara peluncuran UPI digelar pada Senin, 10 Maret 2025, di Ruang Rapat Kantor Bupati Kukar, dengan kehadiran Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani.

Dalam sambutannya, Ahyani menegaskan bahwa kolaborasi dengan ulama diharapkan mampu memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal.

“Ulama memiliki peran penting untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik dalam menjaga keseimbangan harga saat berjualan maupun kesederhanaan saat membeli kebutuhan,” ujarnya.

Selain UPI, Pemkab Kukar juga mengadakan rapat koordinasi guna merumuskan langkah-langkah pengendalian harga bahan pokok. Salah satu wujud nyata dari strategi ini adalah penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang akan berlangsung pada 11–12 Maret 2025 di Masjid Agung Tenggarong.

“Kegiatan ini menjadi solusi langsung untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses ke bahan pokok dengan harga terjangkau,” tambah Ahyani.

Ia menekankan bahwa pengendalian inflasi selalu menjadi prioritas tahunan pemerintah, terutama menjelang Idulfitri, saat permintaan barang kebutuhan pokok melonjak tajam. Oleh sebab itu, kombinasi antara edukasi melalui ulama dan penyediaan pasar murah dianggap sebagai langkah efektif untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus meredam gejolak harga.

“Dengan keterlibatan ulama dan berbagai upaya terpadu ini, kami optimistis pengendalian inflasi dapat berjalan lancar. Lonjakan harga yang biasanya terjadi jelang hari raya bisa kita antisipasi bersama,” tutup Ahyani dengan nada penuh harap.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya