Kisah Kucing Kesayangan Nabi Muhammad SAW, Gambarkan Kasih Sayang dalam Islam

Kisah Nabi Muhammad SAW dan kucing kesayangannya, Muezza, serta penjelasan mengapa hewan, termasuk kucing, tidak masuk surga dalam perspektif Islam.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 24 Mar 2025, 17:15 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 17:15 WIB
Kucing
Ilustrasi kucing (copyright Pexels/Pixabays)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kucing telah menjadi salah satu hewan peliharaan paling populer di seluruh dunia. Dengan wajah yang menggemaskan dan tingkah laku yang menghibur, tidak mengherankan bila banyak orang jatuh cinta pada makhluk berbulu ini.

Namun, tahukah Anda bahwa kucing juga merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW? Fakta bahwa kucing menjadi hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW memberikan nilai istimewa pada hewan ini dalam tradisi Islam.

Dalam berbagai riwayat hadits, diceritakan bagaimana hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW ini diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Nabi Muhammad SAW bahkan memiliki seekor kucing bernama Muezza yang beliau rawat dengan penuh perhatian. Hubungan istimewa antara Nabi dengan kucingnya menunjukkan bahwa menyayangi makhluk hidup adalah bagian dari ajaran Islam yang penting.

Sebagai hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW, kucing memiliki kedudukan khusus dalam pandangan Islam. Berbeda dengan beberapa hewan lain, kucing dianggap sebagai hewan yang suci dan bersih. Ini menjadikan kucing sebagai salah satu hewan yang ideal untuk dipelihara di dalam rumah dan dirawat dengan baik. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad dengan menyayangi kucing dapat membawa keberkahan dan pahala bagi umat Muslim.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Selasa (18/3).

Promosi 1

Kucing, Kebersihan, dan Kelembutan

Nabi Muhammad SAW mencintai kucing karena beberapa alasan. Kucing dikenal bersih dan rajin membersihkan diri. Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa air liur kucing suci dan dapat membersihkan.

Selain itu, sifat kucing yang lembut dan manja juga membuat beliau menyukainya. Ketaatan kucing pada pemiliknya juga menjadi salah satu faktor. Kucing menunjukkan kesetiaan dan kasih sayang pada orang yang merawatnya, mencerminkan kesetiaan yang terpuji. Meskipun demikian, penting diingat bahwa kotoran kucing tetap najis dan harus dibersihkan dari tempat ibadah.

Salah satu kisah paling terkenal tentang hubungan Nabi Muhammad SAW dengan kucing adalah cerita tentang Muezza, kucing kesayangan beliau. Muezza adalah kucing domestik jenis Anggora Turki dengan bulu yang indah dan sifat yang setia. Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi Muezza dan memperlakukannya seperti anggota keluarga sendiri.

Kisah yang paling menggambarkan kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap Muezza adalah ketika suatu hari beliau hendak berangkat untuk menunaikan salat. Saat akan mengambil jubahnya, Nabi melihat bahwa Muezza sedang tertidur pulas di atas jubah tersebut.

Alih-alih membangunkan Muezza, Nabi Muhammad SAW memilih untuk memotong bagian jubahnya yang ditiduri oleh Muezza, agar tidak mengganggu tidur kucingnya. Ini menunjukkan betapa besar kasih sayang beliau terhadap makhluk hidup, bahkan yang dianggap kecil sekalipun.

Dikisahkan pula bahwa ketika Nabi Muhammad SAW memberikan ceramah di rumahnya, beliau seringkali memangku Muezza. Hal ini menunjukkan kedekatan dan kasih sayang beliau terhadap kucingnya. Bahkan, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi pernah menggunakan air yang telah diminum oleh Muezza untuk berwudhu, yang menunjukkan bahwa air bekas kucing tidaklah najis.

Muezza juga dikenal memiliki kebiasaan mengeong pada waktu adzan berkumandang. Menurut beberapa riwayat, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa suara Muezza seperti memahami panggilan shalat. Ini menunjukkan bahwa hewan pun dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan dapat menjadi pengingat bagi umat manusia untuk beribadah.

Abu Hurairah dan Kucing

Ilustrasi Kucing
Ilustrasi kucing memijat kamu (copyright Freepik)... Selengkapnya

Bahkan sahabat Nabi, Abu Hurairah, dikenal sangat dekat dengan kucing. Julukannya, Abu Hurairah (bapaknya kucing), mencerminkan kecintaannya terhadap hewan tersebut. Beliau sering meriwayatkan hadis dengan julukannya ini, bukan nama aslinya, Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi. Gus Baha, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, juga menjelaskan keutamaan rumah yang banyak kucingnya. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak memandang kucing sebagai hewan yang dibenci, melainkan hewan yang memiliki tempat istimewa.

Memelihara kucing juga menjadi hobi banyak orang, bahkan sebagai upaya untuk mengendalikan populasi tikus. Hal ini menunjukkan bahwa kucing memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang kesucian kucing.

Salah satu hadits yang menjelaskan tentang kesucian kucing adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

"Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing ialah hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita." (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ahmad, Malik)

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa kucing bukanlah hewan yang najis. Ini berbeda dengan beberapa hewan lain yang air liur atau badannya dianggap najis dalam ajaran Islam. Bahkan, air bekas jilatan kucing pun dianggap tetap suci dan dapat digunakan untuk berwudhu, seperti yang dijelaskan dalam hadits:

"Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu." (HR. Muslim)

Kesucian kucing juga dijelaskan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Malik:

"Kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas sisa makanan, serta air liurnya adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia." (HR. Malik)

Selain dianggap suci, kucing juga disebutkan sebagai bagian dari perhiasan rumah tangga, seperti yang dijelaskan dalam hadits:

"Kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu." (HR. Muslim)

Larangan Menyakiti Kucing dalam Islam

Sementara menyayangi kucing memiliki banyak keutamaan dalam Islam, menyakiti atau menelantarkan kucing sangat dilarang dan bisa mendatangkan dosa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang seorang wanita yang dimasukkan ke dalam neraka karena mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan.

ذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ـ قَالَ فَقَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ ـ لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِيهَا فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ

Artinya: "Seorang perempuan diazab karena seekor kucing yang dia kurung sehingga dia mati kelaparan. Maka wanita tersebut masuk ke dalam neraka disebabkannya." (HR. Bukhari)

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa menelantarkan kucing, tidak memberikan makanan dan minuman yang cukup, serta mengurungnya tanpa alasan yang jelas adalah perbuatan dosa yang bisa mendatangkan azab Allah SWT.

Islam juga melarang menyiksa atau menyakiti kucing dengan cara apapun. Hal ini sesuai dengan prinsip umum dalam Islam yang melarang kekejaman terhadap hewan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jenis Kucing yang Dipelihara Nabi Muhammad SAW

Berdasarkan riwayat yang ada, jenis kucing yang dipelihara oleh Nabi Muhammad SAW adalah kucing domestik jenis Anggora Turki. Kucing Anggora Turki berasal dari daerah Ankara (dulunya Angora), Turki, dan merupakan salah satu ras kucing tertua di dunia.

Kucing Anggora Turki memiliki ciri khas bulu yang panjang dan lembut, tubuh yang ramping dan elegan, serta kepala yang berbentuk segitiga. Kucing ini juga dikenal memiliki hidung yang panjang dan telinga yang lebar dan berbentuk segitiga. Warna bulu kucing Anggora Turki bisa beragam, mulai dari putih, hitam, coklat, hingga kombinasi beberapa warna.

Hingga saat ini, kucing Anggora Turki masih banyak ditemukan dan menjadi jenis kucing favorit banyak orang di seluruh dunia. Keindahan, kelembutan, dan kesetiaan kucing Anggora Turki menjadikannya pilihan yang baik untuk dipelihara di rumah.

Meskipun kucing Anggora Turki yang dipelihara oleh Nabi Muhammad SAW memiliki nilai sejarah dan kedudukan istimewa dalam Islam, perlu diingat bahwa semua jenis kucing adalah makhluk Allah SWT yang patut disayangi dan dirawat dengan baik. Merawat kucing apapun jenisnya dengan penuh kasih sayang adalah bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Tips Merawat Kucing Sesuai Ajaran Islam

ilustrasi kucing menguap
Ilustrasi/Copyright unsplash/Wren Meinberg... Selengkapnya

Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW dalam merawat kucing, berikut adalah beberapa tips merawat kucing sesuai dengan ajaran Islam:

1. Berikan Makanan dan Minuman yang Cukup

Memastikan kucing mendapatkan makanan dan minuman yang cukup adalah kewajiban dasar dalam merawat kucing. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk tidak menelantarkan hewan peliharaan dan selalu memenuhi kebutuhan dasarnya. Berikan makanan yang sehat dan air bersih setiap hari.

2. Berikan Kebebasan

Nabi Muhammad SAW tidak mengurung kucingnya dalam kandang. Beliau membiarkan Muezza bebas berkeliaran di rumah dan sekitarnya. Meskipun tentu ada situasi di mana mengandangkan kucing bisa menjadi pilihan yang tepat (misalnya untuk alasan keamanan), pastikan kucing tetap mendapatkan ruang yang cukup untuk bergerak dan beraktivitas.

3. Jaga Kebersihan

Meskipun kucing dianggap suci dalam Islam, tetap penting untuk menjaga kebersihan kucing dan lingkungannya. Membersihkan tempat makan, tempat tidur, dan kotak pasir kucing secara teratur adalah bagian dari merawat kucing dengan baik.

4. Berikan Kasih Sayang

Nabi Muhammad SAW memberikan kasih sayang yang besar kepada Muezza. Beliau mengelus Muezza dan memperlakukannya dengan lembut. Memberikan kasih sayang kepada kucing adalah bagian penting dari merawatnya sesuai dengan ajaran Islam.

5. Berikan Perawatan Kesehatan

Merawat kesehatan kucing adalah bagian dari tanggung jawab sebagai pemelihara. Pastikan kucing mendapatkan vaksinasi dan perawatan kesehatan yang dibutuhkan. Jika kucing sakit, segera bawa ke dokter hewan.

Kucing memiliki kedudukan istimewa dalam Islam sebagai hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Muezza, kucing kesayangan Nabi, diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, menunjukkan betapa pentingnya menyayangi makhluk hidup dalam ajaran Islam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya