Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga momentum untuk meningkatkan ibadah dengan cara yang telah diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu amalan yang sangat ditekankan adalah sholat malam, meskipun hanya dua rakaat setiap malam.
Penceramah muda, Ustadz Adi Hidayat (UAH), mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan kisi-kisi bagi umat Islam agar tidak meninggalkan sholat malam selama Ramadhan. Meskipun jumlahnya sedikit, dua rakaat yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh bisa menjadi amalan besar di sisi Allah.
Dalam ceramahnya, UAH menegaskan bahwa dirinya pun selalu membiasakan sholat malam minimal dua rakaat setiap malam. Hal ini ia ambil dari hadis Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya ibadah malam.
Advertisement
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @bilalazmiofficial8605, UAH menjelaskan secara rinci bagaimana sholat malam di bulan Ramadhan bisa membawa umat Islam menuju keberkahan yang luar biasa.
Menurut UAH, seseorang yang konsisten menjalankan sholat malam, meskipun hanya dua rakaat, memiliki peluang besar untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan itu adalah hadiah bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya.
Namun, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi agar sholat malam tersebut benar-benar bernilai di sisi Allah. Pertama, dilakukan dengan ikhlas hanya karena Allah atau "imaanan wahtisaban" sebagaimana disebutkan dalam hadis. Kedua, dilakukan sambil mengoreksi dosa-dosa yang telah lalu.
UAH menuturkan bahwa sholat malam yang dilakukan dengan kesungguhan akan membawa seseorang pada perenungan mendalam tentang dosa-dosa yang pernah dilakukan. Dari mulai dosa terhadap Allah, dosa terhadap orang tua, saudara, hingga tetangga.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Amalan setelah Sholat Malam
Ketika seseorang sujud dalam sholatnya, ia membayangkan dosa-dosa yang telah dilakukan dari mata hingga ujung kaki. Perasaan itu akan membuatnya menangis, dan justru di saat air mata keluar, rahmat Allah turun kepada hamba-Nya.
UAH mengungkapkan bahwa menangis dalam sujud bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti ketulusan seorang hamba yang benar-benar ingin bertaubat. Kesadaran inilah yang akan membawa seseorang lebih dekat kepada Allah.
Di dalam hadis, Rasulullah SAW menegaskan bahwa siapa yang menunaikan ibadah Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. Ini menunjukkan bahwa sholat malam bisa menjadi wasilah pengampunan dosa.
Banyak orang menganggap bahwa mendapatkan Lailatul Qadar adalah sesuatu yang sulit. Namun, UAH menegaskan bahwa konsistensi dalam dua rakaat sholat malam saja sudah bisa menjadi jalan menuju malam penuh kemuliaan itu.
Sebagian orang bertanya, apakah sholat malam ini harus dilakukan setelah tarawih atau boleh dilakukan kapan saja? UAH menjelaskan bahwa bisa dilakukan setelah tarawih atau di penghujung malam sebelum sahur.
Lebih baik lagi jika seseorang mampu bangun di sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan dua rakaat tersebut. Sebab, pada waktu itulah Allah secara khusus memberikan ampunan bagi hamba-Nya yang bersujud dan berdoa.
UAH juga mengingatkan bahwa ketika seseorang melaksanakan sholat malam dengan sungguh-sungguh, efeknya akan terasa dalam kehidupan sehari-hari. Hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan ibadah lainnya pun terasa lebih ringan.
Advertisement
Ramadhan Waktu Terbaik
Sholat malam bukan hanya ibadah individual, tetapi juga membawa dampak bagi keluarga. Jika seorang kepala keluarga membiasakan diri bangun malam untuk sholat, maka keberkahan akan meliputi rumah tangganya.
Bahkan, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering membangunkan keluarganya untuk sholat malam, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam mencari ridha Allah.
UAH menegaskan bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan ini. Sebab, jika seseorang sudah terbiasa sholat malam di bulan Ramadhan, maka ia akan lebih mudah melanjutkannya di bulan-bulan berikutnya.
Banyak orang yang merasa berat untuk memulai sholat malam. Namun, UAH memberikan tips sederhana: jangan memikirkan jumlah rakaat yang banyak, cukup dua rakaat dengan penuh keikhlasan.
Dua rakaat yang dilakukan dengan hati yang bersih, penuh harapan kepada Allah, serta diiringi perenungan dosa-dosa akan jauh lebih bernilai dibandingkan banyak rakaat tetapi tanpa kehadiran hati.
UAH menegaskan bahwa momen terbaik dalam sholat malam adalah saat sujud. Di situlah seorang hamba benar-benar dekat dengan Allah dan bisa mencurahkan segala doa serta harapan.
Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momentum untuk memperbaiki diri. Dengan menghidupkan sholat malam, seseorang sedang berinvestasi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadan ini sebagai titik awal dalam membangun kebiasaan sholat malam. Dua rakaat saja setiap malam, jika dilakukan dengan istiqamah, bisa menjadi jalan menuju Lailatul Qadar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
