Liputan6.com, Jakarta - Bulan Sya'ban merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki kebiasaan Amalan khusus dalam bulan ini yang patut dicontoh oleh umat Islam.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan bahwa salah satu amalan spesifik yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW di bulan Sya'ban adalah memperbanyak puasa.
Advertisement
"Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam saat masuk bulan Sya'ban punya kebiasaan meningkatkan amalan. Beliau juga mencontohkan langsung kepada kita bagaimana meningkatkan amalannya," ujar UAH, seperti dirangkum dari dalam sebuah video di kanal YouTube @Story_Afwa.
Advertisement
Menurut Ustadz Adi Hidayat, puasa menjadi ibadah yang paling sering dikerjakan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selama bulan Sya'ban. Bahkan, puasa yang dilakukan lebih banyak dibandingkan dengan bulan Rajab.
Sahabat-sahabat Nabi sempat merasa heran karena melihat kebiasaan tersebut. Sebab, mereka melihat Rasulullah SAW juga berpuasa di bulan Rajab, namun justru di bulan Sya'ban puasa yang dilakukan lebih banyak.
Salah satu sahabat yang menanyakan langsung mengenai kebiasaan tersebut adalah Usamah bin Zaid. Ia mengkonfirmasi mengapa Nabi Muhammad lebih banyak puasa di bulan Sya'ban dibanding bulan lainnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Alasan Nabi ketika Ditanya Sahabat, Tentang Puasa di Bulan Sya'ban
Dalam jawabannya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa bulan Sya'ban memiliki keutamaan yang besar. Banyak orang yang tidak menyadari keistimewaan bulan ini.
"Bulan Sya'ban itu yang kalian banyak tanya kenapa aku puasa, kenapa aku meningkatkan ibadah. Bulan itu sebetulnya agung, tidak seperti yang kamu bayangkan," jelas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa bulan Sya'ban juga merupakan bulan di mana amalan manusia diangkat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ingin ketika amalannya diangkat, dirinya berada dalam keadaan berpuasa.
Keistimewaan bulan Sya'ban tidak hanya terletak pada puasa. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga memperbanyak ibadah lain, seperti sholat malam dan membaca Al-Qur'an.
Ustadz Adi Hidayat menyarankan umat Islam agar meneladani kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan Sya'ban. Dengan demikian, mereka akan lebih siap dalam menyambut bulan Ramadan.
Bulan Sya'ban sering dianggap sebagai bulan persiapan menuju Ramadan. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa bulan ini juga memiliki nilai ibadah yang tinggi.
"Banyak orang enggak sadar bahwa bulan ini punya keistimewaan," tambah Ustadz Adi Hidayat.
Â
Advertisement
Hikmah Puasa di Bulan Sya'ban
Di antara hikmah memperbanyak ibadah di bulan Sya'ban adalah melatih diri agar lebih terbiasa dalam beribadah secara maksimal saat Ramadan tiba.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya menjaga kontinuitas ibadah di bulan ini agar tidak ada penurunan semangat ketika memasuki Ramadan.
Ia mengingatkan bahwa bulan Sya'ban adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas ibadah sebelum Ramadan. Sehingga, ketika bulan Ramadan datang, seseorang telah terbiasa dengan ibadah yang lebih intens.
Selain puasa, umat Islam juga disarankan untuk memperbanyak istighfar dan doa agar mendapatkan keberkahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Mengingat keistimewaan bulan Sya'ban, umat Islam diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dengan meneladani Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, seseorang bisa mendapatkan banyak manfaat spiritual.
"Mumpung masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan bulan ini dengan ibadah yang lebih baik," pungkas Ustadz Adi Hidayat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul