Liputan6.com, Beirut - Maamoul adalah kue khas Timur Tengah yang berasal dari Lebanon. Kue kecil ini biasanya hadir dalam berbagai perayaan penting, seperti Paskah dan Idul Fitri, sebagai bagian dari tradisi Lebaran yang identik dengan berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan teman. Selain sebagai hidangan khas hari raya, maamoul juga kerap disajikan dalam momen tertentu sebagai tanda penghormatan dan doa bagi orang yang telah meninggal, sehingga para tamu dapat memanjatkan doa dan memohon belas kasihan Tuhan bagi almarhum.
Maamoul adalah kue kering yang diisi dengan isian manis, seperti pasta kurma, kenari, pistachio, serta variasi lainnya seperti almond atau buah ara kering. Adonan maamoul dibuat dari semolina halus, tepung terigu, mentega, serta air bunga jeruk, yang memberikan aroma khas. Persiapan biasanya dilakukan sehari sebelumnya, agar adonan dan isian siap untuk diracik keesokan harinya. Pada hari pembuatan, para perempuan berkumpul untuk membentuk maamoul, menjadikan proses ini sebagai ajang kebersamaan antar anggota keluarga dan tetangga.
Baca Juga
Menurut iheritage.eu, yang dikutip pada Minggu (23/3/2025), pembuatan maamoul masih mempertahankan metode tradisional yang diwariskan turun-temurun. Bentuk kue dibuat dengan tangan dan dihias menggunakan penjepit khusus atau cetakan kayu. Cetakan berukuran sekitar 4 hingga 6 cm ini membantu membedakan isian maamoul. Secara umum, bentuk bulat meruncing menandakan isian kenari, bulat pipih menandakan isian kurma, dan bentuk lonjong mengindikasikan isian pistachio. Meskipun bentuk tradisional masih dipertahankan, setiap keluarga atau daerah memiliki variasi resep tersendiri, bahkan ada yang menambahkan isian modern seperti loukoum (raha) atau pasta cokelat.
Advertisement
Keunikan maamoul terletak pada teksturnya yang kasar dengan isian manis yang harum, berkat campuran air bunga jeruk dan air mawar. Beberapa orang menambahkan taburan gula bubuk untuk menambah cita rasa. Biasanya, maamoul dinikmati bersama secangkir teh atau kopi, menjadikannya camilan favorit saat berkumpul.
Di Lebanon, maamoul bukan sekadar kudapan, tetapi juga merupakan makanan pokok. Banyak keluarga tetap mempertahankan kebiasaan membuat kue ini sendiri di rumah, sementara toko roti dan pasar juga menjualnya, terutama menjelang hari raya. Selama Ramadan, kue ini juga sering dibuat sebagai persiapan menyambut Idul Fitri, menjadi salah satu sajian khas yang dihidangkan saat berkumpul bersama keluarga.
Lebih dari sekadar makanan, maamoul adalah simbol kebersamaan dan warisan turun-temurun yang mempererat hubungan keluarga dan komunitas.