Liputan6.com, Jakarta - Di balik dinding pesantren yang penuh kedisiplinan, ada kisah-kisah menarik tentang bagaimana santri menghadapi aturan ketat. Salah satunya adalah larangan membawa handphone alias ponsel, yang justru mendorong kreativitas santri dalam menyiasatinya.
Episode ke-27 Santri Undercover dalam rangka Inspirasi Ramadhan PDI Perjuangan Edisi Sahur mengangkat realitas ini, yaitu bagaimana santri diam-diam melanggar aturan, serta konsekuensi yang harus mereka hadapi saat ketahuan.
Advertisement
Tayangan ini dirilis pada Kamis (27/03/2025) di kanal YouTube BKN PDI Perjuangan, menampilkan kisah seorang santri bernama Dika Prasetya yang berbagi pengalamannya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Dika, aturan di pesantren sangat ketat, terutama terkait dengan kedisiplinan dan penggunaan barang elektronik.
"Banyak aturan di pesantren, seperti kita tidak boleh kabur dari pesantren ini. Terus tidak boleh membawa alat elektronik seperti HP. Terus juga kita dilarang memakai celana yang ketat seperti baggy, juga tidak boleh memakai levis, serta bahan seperti corduroy di sini dilarang," ungkapnya.
Namun, di balik aturan tersebut, ada santri yang tetap nekat mencari celah untuk membawa handphone. Beberapa trik yang dilakukan termasuk menyembunyikan HP di dalam kitab tebal, di bawah kasur, atau di antara lipatan baju dalam lemari.
"Biasanya, kalau ketahuan bawa HP, pertama HP-nya dirusakin, diperlihatkan di depan seluruh santri. Terus yang pasti, kalau cowok pasti botak, terus SP (Surat Peringatan), dan baca ikrar. Ikrar itu sumpah, kita tidak akan mengulangi lagi di depan seluruh santri. Soalnya kita kayak dipermalukan di depan seluruh santriwan dan santriwati, agar kita juga sadar bahwa itu adalah kesalahan yang fatal," kata Dika.
Membentuk Mental Santri
Meskipun ada yang tergoda melanggar aturan, Dika akhirnya menyadari bahwa kedisiplinan yang diterapkan di pesantren membentuk mental para santri untuk lebih kuat dan bertanggung jawab.
"Aturan-aturan yang ada di pesantren itu membuat seluruh santri terbentuk mentalnya. Itu saya percaya, soalnya saya merasakan sendiri setelah saya bertobat di kelas 4, saya merasakan faedahnya dari aturan tersebut," tambahnya.
Kisah ini menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga tempat ujian bagi santri baik ujian tentang kejujuran, disiplin, dan bagaimana menghadapi godaan dunia luar.
Melalui episode ini, Santri Undercover kembali memperlihatkan dinamika kehidupan pesantren dengan segala tantangan dan nilai yang membentuk karakter santri.
Saksikan episode selanjutnya melalui kanal YouTube BKN PDI Perjuangan setiap hari sepanjang bulan Ramadhan, pukul 03.00 WIB.
Advertisement
