Dewandaru Kayu Bertuah dari Karimunjawa, dari Tingkatkan Kewibawaan sampai Tangkal Santet

Seperti wilayah Kabupaten Jepara lainnya, Karimunjawa juga memiliki cenderamata berupa kerajinan kayu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi tempat wisata Kepulauan Karimunjawa, Jepara yang dikenal memiliki pohon dewandaru
Ilustrasi tempat wisata Kepulauan Karimunjawa, Jepara. (yang dikenal memiliki pohon dewandaru (Photo by Yohanes Dicky Yuniar on Unsplash)

Liputan6.com, Semarang- Pesona alam Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah memang menjadi magnet bagi para wisatawan. Seperti wilayah Kabupaten Jepara lainnya, Karimunjawa juga memiliki cenderamata berupa kerajinan kayu.

Salah satunya, cenderamata yang dibuat dari kayu pohon Dewadaru yang terkenal memiliki mitos tuah.

Dikutip dari berbagai sumber, pohon Dewadaru di Karimunjawa termasuk dalam tumbuhan langka. Selain karena dieksploitasi, pohon Dewadaru juga termasuk jenis pohon yang sulit berkembang biak.

Ada dua jenis pohon Dewadaru di Kepulauan Karimunjawa, yakni tumbuh di bukit Nyamplungan dan hutang alang-alang Ujung Gelam.

Batang pohon Dewadaru yang sudah mati dipercaya masyarakat lokal mampu memberikan kekuatan bagi pemakainya. Salah satu mitos yang berkembang adalah pohon ini mampu memancarkan kewibawaan seseorang.

Oleh karena itu, biasanya kayu pohon Dewadaru di Karimunjawa banyak digunakan untuk membuat tongkat komando. Selain dipercaya menaikkan kewibawaan dalam diri seseorang, pohon Dewadaru juga diguanakan sebagai bahan baku hiasan dinding karena dipercaya dapat menangkal santet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Lunas Kapal

Masyarakat setempat biasanya menggunakan kayu pohon Dewadaru untuk membuat lunas kapal, dengan harapan untuk menjauhkan marabahaya saat pergi melaut.

Mitos mengenai tuah pohon Dewadaru cukup melindungi keberadaan pohon langka ini dari eksploitasi tidak terbatas oleh masyarakat lokal.

Namun sayangnya, sebagian besar pemburu kayu ini justru masyarakat di luar Karimunjawa  JAwa Tengah yang mengejar kekuatan mistisnya. Mereka tidak mempedulikan mitos Dewadaru serta  kelestariannya.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya