Liputan6.com, Kebumen - Ada tiga terowongan kereta api legendaris di antara Purwokerto dan Kebumen, Jawa Tengah. Terowongan ini dibangun pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Belanda membangun jalur kereta api membentang di sisi Utara dan Selatan Pulau Jawa. Tak hanya membelah pusat-pusat peradaban, jalur kereta api juga dibangun melewati batuan cadas pegunungan membentuk sebuah terowongan.
Dikutip dari berbagai sumber, ada tiga terowongan jalur kerta api yang dibangun perusahaan kolonial Belanda Staatsspoorwegen (SS) pada 1881 – 1890. Ketiga terowongan tua tersebut berusia antara 90-130 tahun, sebelum akhirnya dipensiunkan.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah memutuskan untuk membangun terowongan baru yang berada di sisi terowongan-terowongan lama dengan desain dan cara pengerjaan yang jauh lebih modern. Berikut sederet terowongan kereta legendaris tersebut.
1. Terowongan Notog
Terowongan Notog terdapat di Bukit Gamping, perbukitan Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Terowongan ini dibangun pada tahun 1914-1915.
Terowongan Notog memiliki panjang 260 meter. Terowongan ini dikenal sebagai terowongan tak berujung, karena tepat di tengah dari bagian dalam terowongan ini dibuat melengkung dengan radius hingga 30 derajat, sehingga ujung terowongan tak terlihat.
Terowongan yang bersisian dengan lintas jalan nasional ruas Gumilir-Purwokerto ini memiliki tinggi 8 meter dan lebar 7 meter, dengan kode Bangunan Hikmat (BH) 1440 dengan jenis rel tunggal (single track).
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terowongan Kebasen
2. Terowongan Kebasen
Terowongan Kebasen berada di Bukit Brojol, Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Lokasinya sekitar 3 km dari Terowongan Notog yang dipisahkan oleh Sungai Serayu.
Panjang Terowongan Kebasen hanya sekitar 79 meter dengan diamater tak lebih dari 7 meter dan tinggi 8 meter. Terowongan ini dibangun setelah pembangunan Terowongan Notog selesai, yakni pada tahun 1915.
3. Terowongan Ijo
Terowongan Ijo membelah Gunung Malang dan berada di antara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong. Sampai saat ini, terowongan rel tunggal sepanjang 580 meter tersebut merupakan terowongan terpanjang kelima di Pulau Jawa dan dibangun SS pada 1885-1886.
Pembangunan terowongan ini masuk ke dalam proyek pembangunan jalur kereta Yogyakarta-Cilacap era kolonial sepanjang 184,8 km. Sama seperti Terowongan Notog dan Kebasen, teknis pembangunan terowongan ini dilakukan dengan menggali tanah secara bersamaan pada setiap sisi barat dan timur mulut terowongan.
Pada 20 Juli 1887 Terowongan Ijo dibuka untuk umum bersamaan peresmian jalur kereta api Yogyakarta-Cilacap.
Advertisement