Kerap Dianggap Tak Berguna, Ternyata Ini Sejumlah Manfaat Maggot

Maggot, atau yang biasa disebut belatung, ternyata banyak memiliki banyak manfaat yang sering kali tidak diketahui.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 07:02 WIB
Sampah Organik
Sampah organik yang menjadi masalah, dapat menjadi berkah dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Liputan6.com, Wonogiri - Maggot, atau yang biasa disebut belatung, ternyata banyak memiliki banyak manfaat untuk hewan ternak. Larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa latin itu berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Maggot membantu untuk mengurai sampah organik. Maggot juga memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti asam amino, protein, asam lemak dan mineral yang dapat dijadikan solusi bahan pakan alternatif bagi ternak,” jelas Business Development Officer PT Agroveta Husada Dharma (AHD), drh Handina Rakhmawati, M.Si, melalui keterangan pers, Senin (17/4/2023).

Menurut Handina, maggot sangat efektif untuk meningkatkan performa pertumbuhan dan kesehatan ternak. Namun, dia juga mengingatkan untuk memperhatikan berbagai faktor lain.

Pertama, memberikan asupan pakan dengan nilai nutrisi yang cukup dan lingkungan yang sesuai bagi hewan ternak. Kedua, menurut Handina, melakukan program biosecurity guna mencegah masuknya agen penyakit pathogen ke lingkungan peternakan dengan pemberian disinfektan.

Ketiga, menggunakan vaksin sesuai isu penyakit yang ada. Lalu, menambahkan vitamin suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

“Keempat, apbila terjadi serangan penyakit, menggunakan antibiotik yang tepat, sesuai diagnosa penyakitnya serta sesuai anjuran pengobatan,” jelas drh Handina di sela edukasi manfaat nutrisi maggot untuk ternak kepada warga Dusun Sendang, Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023).

 

Penggunaan Disinfektan

Selain itu, Handina, juga memberikan informasi tentang beberapa produk yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit melalui program biosecurity dengan menggunakan disinfektan (Hi-G atau Hi-G Pro), program pemeliharaan kesehatan ternak untuk mencegah stres pada unggas dengan menggunakan New Hydravit dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada ikan lele memakai Kalvit C coated aquatic, serta water treatment guna menjaga kualitas dan kecukupan oksigen pada ikan lele dengan Aquaxygen.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri, Drs Bahari M.Si mengucapkan terima kasih kepada Kalbe yang sudah memberikan edukasi kepada masyarakat Wonogiri.

“Ini salah satu langkah konkret Kalbe memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tanggung jawab terhadap sampah. Kedua, adalah bagaimana mengolah sampah ini sehingga mempunyai nilai ekonomis. Hal ini penting untuk masyarakat dalam rangka mengendalikan sampah supaya tidak menjadi beban anak cucu kita,” kata Bahari.

Budidaya maggot menurut Bahari, ternyata memiliki potensi untuk dibudidayakan. Bagi beberapa orang, budidaya maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan.

Sejumlah warga Dusun Sendang RT 1 RW 8 Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri memanfaatkan maggot atau belatung untuk mengolah sampah organik. Grup pengolahan sampah Oh-My Got yang merupakan binaan dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) itu juga memproduksi pakan ternak dan pupuk organik hasil pengolahan sampah dengan menggunakan maggot. Menurut Matheus Dwi Pramono, Ketua Paguyuban Tirta Asri mengatakan, pengolahan sampah menggunakan maggot itu dilatarbelakangi banyaknya sampah yang memunculkan bau atau polusi udara.

“Banyak sampah, terutama kotoran ternak dan limbah dapur rumah tangga," katanya.

Mereka kemudian membudidayakan lalat Black Soldier Fly (BSF). Lalat-lalat itu dikembangbiakkan sehingga menghasilkan maggot atau belatung. Selanjutnya, sampah-sampah organik, baik berupa kotoran ternak hingga sampah dapur dimasukkan ke dalam wadah bersama maggot. Belatung-belatung tersebut akan mencerna sampah organik. Namun, sampah yang keras, seperti kulit buah dan sebagainya tidak ikut tercerna.

Sampah yang tidak ikut tercerna itu akan digiling untuk diolah menjadi pupuk organik. Di sisi lain, belatung-belatung mengeluarkan kotoran yang juga dimanfaatkan untuk campuran pupuk organik. Sebagian maggot akan diolah menjadi pelet pakan ternak/ikan, sebagian lagi dikembangbiakkan agar siklus hidup lalat terjaga.

"Target kami, lingkungan sekitar bebas dari sampah organik atau sampah kandang yang mencemari tanah dan udara. Ke depan harapannya bisa bekerja sama dengan desa atau dusun lain," harap Matheus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya