BPS Jember Ungkap Faktor Pendukung Inflasi Hingga Pecah Rekor

BPS Jember mengungkapkan bahwa sejak tahun 2020, inflasi Kabupaten Jember tidak pernah menyentuh angka 1 persen sehingga membuat pecah rekor

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 15:00 WIB
BPS Jember Ungkap Faktor Pendukung Inflasi Hingga Pecah Rekor
Ilustrasi Konsep Inflasi Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Jember Jawa Timur memecahkan rekor inflasi bulanan pada Maret 2022 sebesar 1,07 dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan, inflasi tersebut melampaui Jawa Timur pada periode yang sama.

Statistisi Ahli Muda Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Candra Birawa menyebutkan, angka inflasi sebesar 0,71 persen dan inflasi nasional tercatat sebesar 0,66 persen.

Dia mengatakan, bahwa sejak tahun 2020, inflasi di Jember tidak pernah menyentuh angka 1 persen.

"Kalau dilihat angka-angka inflasi bulanan (mtm) sejak tahun 2020 sampai Maret 2022 tercatat bahwa inflasi pada Maret 2020 sebesar 1,07 persen pecahkan rekor tertinggi karena sebelumnya tidak pernah menyentuh angka 1 persen," kata dia di kabupaten setempat, Sabtu (2/4/2022), dilansir dari Antara.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, tempe, emas perhiasan, tahu mentah, minyak goreng, susu bubuk untuk balita, cabai merah, dan sabun detergen bubuk," tuturnya.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah beras, cakalang diawetkan, cumi-cumi, tomat, salak, daun bawang, kelapa, minuman ringan, ikan teri dan wortel.

"Kenaikan harga dari kelompok makanan, minuman dan rokok menjadi pemicu inflasi yang cukup tinggi di Jember. Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2022 secara umum menunjukkan adanya peningkatan," katanya.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, lanjut dia, delapan kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan tiga kelompok pengeluaran masih tercatat stabil.

Saksikan video pilihan berikut ini

Indeks Harga Konsumen

Ia mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan rokok sebesar 2,42 persen; diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,1 persen; dan kelompok yang mengalami inflasi terkecil adalah kelompok pakaian dan alas kakisebesar 0,18 persen.

Sedangkan kelompok yang tidak mengalami perubahan harga atau stabil adalah kelompok pengeluaran kesehatan, informasi dan komunikasi, dan pendidikan.

Candra mengatakan inflasi bulan Maret 2022 pada delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 1,09 persen, disusul Kabupaten Jember sebesar 1,07 persen, Kabupaten Banyuwangi 0,92 persen.

Kemudian Kota Madiun sebesar 0,78 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,72 persen, Kota Surabaya 0,7 persen, Kota Malang 0,63 persen, dan yang terendah adalah Kota Kediri sebesar 0,43 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya