Tanamkan Investasi Rp 150 M, Produsen Atap Ramah Lingkungan Asli Lokal Buka Pabrik Baru di Pasuruan

Gelontorkan Rp 150 miliar, produsen atap bitumen ramah lingkungan terbesar di Indonesia, Onduline Group meresmikan pembukaan pabrik PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kraton-Pasuruan, Jawa Timur.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Nov 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 22:00 WIB
Gelontorkan Investasi Rp 150 Miliar dan Bawa Inovasi  Modern, Produsen Atap Ramah Lingkungan Asli Lokal, Buka Pabrik Baru di Pasuruan
Gelontorkan Rp 150 miliar, produsen atap bitumen ramah lingkungan terbesar di Indonesia, Onduline Group meresmikan pembukaan pabrik PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kraton-Pasuruan, Jawa Timur.

Liputan6.com, Pasuruan - Gelontorkan Rp 150 miliar, produsen atap bitumen ramah lingkungan terbesar di Indonesia, Onduline Group meresmikan pembukaan pabrik PT Onduline Manufaktur Indonesia di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kraton-Pasuruan, Jawa Timur. 

Sebagai bagian dari Kingspan Roofing and Waterproofing, Onduline berkomitmen untuk berkontribusi dalam pelestarian sumber daya alam dan pengurangan konsumsi energi. PT Onduline Indonesia yang telah hadir selama 19 tahun, juga memiliki komitmen yang sama pada penerapan prinsip ramah lingkungan dalam produksi, pemilihan bahan baku, serta distribusi produk.

Perjanjian pembangunan pabrik ditandatangani direksi PT Onduline Manufaktur Indonesia dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai pengelola PIER, pada September 2022. Setahun kemudian, pada Juli 2023, disusul dengan peletakan batu pertama (groundbreaking).

PT Onduline Manufaktur Indonesia dibangun pada lahan seluas 1,2 hektare, dengan nilai investasi lebih dari Rp150 miliar. Pabrik ini dilengkapi dengan teknologi painting line yang terdiri dari dua lini utama: impregnasi dan painting, serta fasilitas pemotongan dan pengemasan. Selain itu, fasilitas R&D di pabrik ini menjadikannya Innovation Centre Onduline untuk kawasan Asia. 

"Pabrik baru ini mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir sistem impregnasi bitumen dan painting otomatis, untuk memastikan proses produksi atap bitumen yang cepat dan efisien, serta menghasilkan pilihan warna yang tak terbatas," ungkap Country Director PT Onduline Indonesia, Esther Pane. 

Pada tahap pertama, pabrik ini menargetkan kapasitas produksi lebih dari 2 juta meter persegi atap bitumen, mencakup berbagai jenis atap lembaran bergelombang. Selain itu, pabrik ini juga akan memproduksi painted products yang merupakan inovasi baru bagi Onduline di Asia.

Teknologi painting line pabrik ini memungkinkan produksi berbagai varian warna dengan fleksibilitas tinggi. Satu produk bisa mendapat dua hingga tiga kali pengecatan atau lebih, menciptakan kombinasi warna dari terang ke gelap, finishing dari doff hingga glossy, serta gradasi yang menarik untuk memenuhi beragam permintaan pelanggan di Indonesia.

"Selain teknologi painting line, Onduline juga berencana menerapkan teknologi hemat energi sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan pada pengembangannya, serta menggunakan kendaraan operasional elektrik di area manufaktur," ujarnya.

Aspek lainnya seperti mempertahankan pemilihan bahan baku daur ulang, dan standar wajib dalam penggunaan air serta pengelolaan limbah. Esther juga menjelaskan, selain menguatkan komitmen perusahaan dalam memproduksi atap bitumen ramah lingkungan, pembukaan pabrik di Pasuruan juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan konten lokal melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Onduline menargetkan nilai TKDN mencapai 40 persen. Pencapaian ini tidak hanya mencakup penggunaan bahan baku dan bahan pendukung, tetapi juga pemanfaatan tenaga kerja lokal,"katanya.

Sementara, Roki Christian Hadi Saputra, Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia mengatakan, bahwa 85 persen karyawan pabrik Onduline merupakan putra-putri Pasuruan. Pabrik ini diawali dengan sekitar 40 karyawan, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya pabrik 24 jam sehari, dengan seluruh karyawan yang bekerja merupakan warga negara Indonesia. 

“Kalau pabrik dekat sama konsumen, kita lebih adaptif terhadap kebutuhan market. Itu sebabnya investasi di painting line menjadi cikal bakal inovasi kita di Asia," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya