Dibuka: Toko Buku 24 Jam Pertama di Tiongkok

Setelah hampir semua toko buku di Beijing gulung tikar satu persatu, toko buku satu ini malah bertekad membuka pintu tokonya selama 24 jam.

oleh Elizabeth Swanti diperbarui 22 Apr 2014, 16:27 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2014, 16:27 WIB
Dibuka: Toko Buku 24 Jam Pertama di Tiongkok
Setelah hampir semua toko buku di Beijing gulung tikar satu persatu, toko buku satu ini malah bertekad membuka pintu tokonya selama 24 jam.

Liputan6.com, Beijing Setelah hampir semua toko buku di Beijing gulung tikar satu persatu akibat tekanan e -book, Sanlian Taofen Bookstore malah bertekad untuk menemani malam-malam para pecinta buku dengan membuka pintu tokonya selama 24 jam.

Toko buku yang telah beroperasi selama hampir dua dekade ini berlokasi di sudut timur National Arts Museum of China di Beijing.

Dalam wawancaranya dengan China Daily, Selasa (22/4/2014), Fan Xi'an, General Manager Sanlian Taofen Bookstore meyakinkan para pembaca bahwa toko buku ini mampu beroperasi selama 24 jam. Pasalnya, biaya operasionalnya telah dibantu oleh pemerintah Tiongkok sebesar 1 Juta Yuan (Sekitar Rp 2,2 Miliar).

Fan mengatakan bahwa ide membuka toko buku selama 24 jam ini terinspirasi dari Eslite Bookstore, sebuah toko buku yang juga beroperasi selama 24 jam di Taiwan. Namun, Eslite Bookstore menyediakan kafe yang juga beroperasi 24 jam penuh. Kombinasi toko buku dan kafe ini sedang dijajaki oleh Sanlian Bookstore dan diharapkan dapat beroperasi sebelum akhir tahun ini.

"Sebagai sebuah merek yang telah berusia 18 tahun, kami bertanggungjawab untuk memberikan lahan spiritual bagi kaum intelektual. Dan meskipun menjual buku saat ini tidak lagi menghasilkan profit, namun kami tetap memerlukan lini bisnis lain yang dapat dioperasikan bersama untuk menghasilkan titik impas," kata Fan kepada China Daily.

Sistem 24 jam ini telah dimulai sejak 18 April lalu, dan berhasil minat banyak kaum muda untuk menghabiskan malam yang lebih inspiratif disana.

Menurut Chinese Academy of Press and Publication, minat baca mengalami penurunan sebesar 5,5 persen dari 1999 sampai 2012. Diperkirakan rata-rata orang Tiongkok hanya membaca tidak lebih dari lima buku pada tahun 2012.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya