Mengulik Koleksi Batu Mulia Asal Tanah Gorontalo

Kolektor batu mulai mencari mulia yang tersebar di provinsi Gorontalo.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 03 Mar 2015, 11:35 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2015, 11:35 WIB
Mengulik Koleksi Batu Mulia Asal Tanah Gorontalo
Kolektor batu mulai mencari mulia yang tersebar di provinsi Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo- Paska ditemukannya bongkahan batu besar yang disinyalir merupakan batu giok membuat beberapa pihak termasuk kolektor batu mulai mencari batu mulia yang tersebar di Provinsi Gorontalo. Melihat kondisi ini, Liputan6.com pun mulai tertantang untuk ikut mencari batu mulia yang ada di daerah yang terkenal dengan jagung tersebut.

Hasilnya pun cukup mencengangkan, dari lima Kabupaten dan satu Kota ini, Liputan6.com bersama Sugiswo, seorang geologist dari Dinas Kehutanan Pertambangan dan Sumber Daya Alam dan Mineral Provinsi Gorontalo pun mendapatkan sedikitnya 18 batu mulia. Mulai dari batu Andesit yang merupakan bahan dasar pembuatan cincin batu Black Opal hingga Malasit yang dikenal dengan cincin batu virus pun ditemukan disejumlah pelosok di Gorontalo.



Menurut Sugiswo, selain dua batu di atas, bebatuan di Gorontalo juga memiliki batu jenis Quartz (baca : Quarsa) Marmer yang bisa dibuat giok, hingga batu Cher yang berwarna merah maron yang juga menjadi bahan dasar pembuatan cincin batu hati ayam. Dari seluruh wilayah, Kabupaten Pohowato dan Kabupaten Bone Bolango lah yang memiliki banyak batu mulia.

"2 daerah, Pohuwato yang masih mayoritas jarang penduduk sama Bone Bolango yang menurut sejarah pernah ada gunung berapi, biasanya gunung berapi itu punya banyak "koleksi" batu", ujar Sugiswo kepada Liputan6.com, Senin (02/03/2015).



Sugiswo menambahkan, batu yang ditemukan pun beragam, ada beberapa batu yang tembus jika disinari dengan senter atau transkulen, dan batu yang tidak tembus cahaya atau opak.

"Batu itu banyak jenisnya, kalau di sini (Gorontalo) atau transkulen itu yang tembus, dan opak itu kayak giok sama batu badar besi yang tidak tembus cahaya" pungkas Sugiswo. (Aldiansyah Mochammad Fachrurrozzy/Ars)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya