Tatanan Kursi Pesawat Begitu Rapat, Bikin Penerbangan Berbahaya

Ternyata kerapatan jarak kursi pesawat saat menempuh perjalanan udara perlu diperhatikan. Ini alasannya!

oleh Jazaul Aufa diperbarui 28 Apr 2015, 13:35 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 13:35 WIB
Tatanan Kursi Pesawat Begitu Rapat, Bikin Penerbangan Berbahaya?
Tatanan Kursi Pesawat Begitu Rapat, Bikin Penerbangan Berbahaya?

Liputan6.com, Amerika Serikat - Demi dapatkan profit yang lebih tinggi, terkadang dekorasi kursi pesawat ditata begitu rapat. Jangankan penumpang yang bertubuh besar, anak kecil sekali pun bisa merasa sesak karena sedikit ruang untuk bergerak. Duduk menjadi tidak nyaman, bukan?

Kurang ruang gerak pada pesawat ternyata tidak hanya buruk bagi kaki Anda saja, tetapi beberapa hal lainnya. Pernyataan ini merupakan hasil yang diperoleh dari pertemuan yang dilakukan oleh Advisory Committee for Aviation Consumer Protection (ACACP) atau Komite Penasehat untuk Perlindungan Konsumen Penerbangan.

Logikanya, maskapai penerbangan menggunakan taktik tersebut guna dapat menurunkan harga sehingga menarik lebih banyak penumpang. Namun, menurut Departemen Perhubungan Amerika Serikat, hal tersebut perlu diselidiki terkait standar tempat duduk.

Jarak antar kursi sebaiknya paling sedikit sekitar 0.8 meter, tetapi beberapa maskapai penerbangan banyak yang hanya menawarkan kursi dengan panjang 0.7 meter. Hanya berbeda 0.1 meter tersebut memberikan dampak kenyaman yang begitu besar.

Terlebih untuk masalah kesehatan, seperti peningkatan emosi yang terjadi lebih sering hingga kemungkinan pembengkakan pembuluh darah jika penerbangan ditempuh selama berjam-jam, melansir dari laman Thrillist, Selasa (28/4/2015).

Memperhatikan resiko dari masalah yang dirasa tidak begitu merisaukan, sudah sewajarnya maskapai penerbangan tidak hanya memikirkan profit, tetapi juga bagaimana kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan penumpang, dan seluruh awak penerbangan. (auf/ret)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya