Jualan Wisata Indonesia di Berlin Hasilkan Rp 6 Triliun

Menteri Arief Yahya menyampaikan bahwa industri wisata Indonesia mulai diperhitungkan dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Mar 2016, 11:18 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 11:18 WIB
20160104- Tahun 2016 Rupiah Sulit Menguat-Jakarta-Angga Yuniar
Petugas merapikan uang di Kantor Kas Bank Mandiri, Jakarta, Senin (4/1/2016). Nasib rupiah di tahun 2016 sulit menguat di tengah tingginya permintaan dollar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Industri pariwisata Indonesia menghasilkan transaksi senilai Rp 6 triliun pada pameran pariwisata terbesar dunia, Internationale Tourismus Borse (ITB), di Messe Berlin, Jerman, pada 9-13 Maret 2016. Ajang ini diikuti oleh 185 negara dan melibatkan sekitar 10 ribu peserta.

"Indonesia diperhitungkan sebagai salah satu negara yang memiliki potensi destinasi wisata dunia," kata komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), yang juga delegasi Indonesia, Michael Umbas, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selama acara berlangsung, manajemen PT HIN melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya guna membahas peran BUMN pariwisata untuk menunjang program pemerintah untuk menjaring 20 juta wisatawan hingga 2019.

 

"Kita menyampaikan proses sinergi BUMN pariwisata yang siap 'all out' untuk mendukung program pemerintah, termasuk menjadikan 'Wonderful Indonesia' sebagai bagian promosi bersama," kata Umbas yang didampingi Direktur Utama HIN, Iswandi Said.

Menteri Arief Yahya menyampaikan bahwa industri wisata Indonesia mulai diperhitungkan dunia, terutama setelah sukses menggelar berbagai acara atraktif menyambut gerhana matahari total beberapa hari lalu.

"Sekitar 100 ribu wisatawan hadir meramaikan acara itu. Para turis mancanegara bahkan sudah sejak tahun lalu membidik dengan antusias acara ini. Ini lompatan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke depan," kata Arief Yahya.

Dengan capaian di ajang ITB Berlin, Menteri berharap semua pelaku pariwisata dalam negeri semakin meningkatkan kualitas pelayanan dan kemajuan teknologi.

"'Lifestyle pariwisata sudah berubah. Kita tidak bisa lagi hanya sepenuhnya bersandar pada keunggulan alam dan budaya, tetapi harus menyiapkan infrastruktur teknologi," kata Arief Yahya.

Pengamat politik Boni Hargens yang turut bergabung dalam delegasi mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam mempromosikan budaya dan wisata di ITB Berlin.

"Saya amati kegiatan ITB Berlin, baru tahun ini promosi Indonesia mendominasi negara-negara Asia lain yang hadir. Ini catatan positif untuk Menteri Pariwisata dan panitia ITB Indonesia," ujar Hargens yang juga Dewan Pengawas Perum LKBN Antara.

Pameran wisata Berlin mempertemukan semua pelaku pariwisata dunia, dihadiri oleh 1.000 "top buyers", 23.000 "convention visitors", 50.000 "private visitors" dan 115.000 "trade visitors", dengan total nilai transaksi 6,7 miliar euro.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya