Dibawa ke Dua Dunia Lewat Drama Musikal Gravity Sekolah Cikal

Nilai empati dan pengorbanan ditunjukkan oleh para siswa Sekolah Cikal Amri dalam drama musikal bertajuk Gravity.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 11 Apr 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 16:00 WIB
Cikal Amri
Nilai empati dan pengorbanan ditunjukkan oleh para siswa Sekolah Cikal Amri dalam pementasan bertajuk "Gravity".

Liputan6.com, Jakarta Dua dunia yang berbeda seringkali tak bisa bersatu. Namun, dengan empati dan pengorbanan, jarak antara keduanya pun tak lagi berarti. Nilai-nilai itu pun ditunjukkan oleh para siswa Sekolah Cikal Amri dalam pementasan bertajuk Gravity di Gedung Kesenian Jakarta, akhir pekan lalu. 

Pertunjukkan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu berkisah tentang persahabatan, pengorbanan, perbedaan, dan empati. Menceritakan persahabatan penuh petualangan antara Amanda, diperankan ole Nitya, dan Peter, diperankan oleh Arsya, yang datang dari dunia yang berlawanan.

Di samping konflik antara dua dunia, mereka tetap bisa bekerjasama untuk menyelamatkan Catherine, adik Peter, yang diperankan oleh Dena. Catherine menderita sakit parah karena paparan radiasi yang obatnya hanya dimiliki di dunia Amanda.

Mereka harus menghadapi segala rintangan demi menyelamatkan Catherine. Bahkan, Amanda pun rela mengorbankan nyawa demi Catherine. Halangan terbesar datang dari keluarga Amanda yang menganggap Peter tak layak ditolong karena datang dari dunia dan kelas yang berbeda. Namun Amanda menentang dan menganggap aksi kemanusiaan dan persahabatan bisa melenyapkan perbedaan. 

Penggabungan kemampuan akting yang mumpuni, musik, dan tata panggung yang dramatis, mampu menyentuh hati penonton selama pementasan. Berakhir sedih, drama yang diadaptasi dari film Upside Down itu mampu menguras air mata.

"Kami memang sengaja mengambil sad ending untuk pementasan ini. Targetnya minimal ada satu penonton yang menangis terharu," kata Praditya, sutradara untuk pementasan tahunan Sekolah Cikal Amri kepada Liputan6.com.

Drama Musikal bertajuk Gravity oleh Sekolah Cikal Amri.

Kami pun mendapati seorang bocah lelaki yang meluapkan emosi dan kekesalan, terutama dari ayah Amanda yang jadi musuh utama. Kadang ia berteriak kencang dan mengumpat aksi ayah Amanda. Begitu juga saat pementasan berakhir. 

Tahun-tahun sebelumnya, Sekolah Cikal selalu mempersembahkan pertunjukkan ceria yang berakhir bahagia. Namun karena pemeran pementasan kali ini terdiri dari siswa tahun delapan dan sembilan, mereka ingin cerita yang disuguhkan lebih dewasa dan menunjukkan empati sebagian benang merah utama.

Drama Musikal bertajuk Gravity oleh Sekolah Cikal Amri.

Lagu-lagu yang dinyanyikan langsung oleh para pemerannya, seperti Somewhere Only We Know dari Keane, And I Love Her dari The Beatles, dan All I Want dari Kodaline, membawa penonton begitu menikmati pementasan berjenis drama musikal itu. Persiapan pementasan selama hampir 7 bulan itu pun terbayarkan dengan tepuk tangan riuh para penonton setelah drama berakhir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya