Menpar Arief Yahya Blusukan ke Sibisa dan BOP Danau Toba

Menpar Arief Yahya meninjau Bandara Sibisa, di Ajibata, Toba Sampsir.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Agu 2016, 18:10 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 18:10 WIB
Menpar Arief Yahya Blusukan ke Sibisa dan BOP Danau Toba
Menpar Arief Yahya Blusukan ke Sibisa dan BOP Danau Toba

Liputan6.com, Jakarta Semampang berada di Kawasan Dato (Baca: Danau Toba, red), Menpar Arief Yahya meninjau Bandara Sibisa, di Ajibata, Toba Sampsir. Bandara kecil yang panjang landasannya baru 750 meter, sehingga belum siap dioperasikan sebagai bandara untuk penerbangan komersial.

"Selain Silangit, akses terdekat dengan Dato adalah Sibisa ini," jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata di ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut itu. 

Sibisa posisinya lebih dekat dengan Dato, danau kaldera yang terbentuk dari peristiwa vulkanik itu. Hanya setengah jam dari Parapat, sedangkan Silangit 1,5 jam paling cepat ditempuh. Sibisa juga lebih rendah posisinya, dibandingkan Silangit yang berada di ketinggian 1.400 meter dpl. "Udaranya juga sejuk, di kisaran 21-24 derajad Celcius siang hari," ujar Arief Yahya.

Dari Danau Toba, posisi Sibisa lebih tinggi 200 meter, jadi suhunya relatif sejuk. Dari bandara yang dulu pernah didarati Sushi Air itu, Menpar Arief Yahya blusukan ke lokasi Desa Pardamean, dan Sigapiton, tempat lahan untuk Badan Otorita Pariwisata (BOP) Danau Toba seluas 500 hektare tersebut. Jalannya masih makadam, hanya cukup untuk satu mobil saja.

Dengan sepatu pantovel hitam, baju putih Wonderful Indonesia, Arief Yahya pun menjelajahi dataran tinggi dan hutan pinus di atas Ajibata. Orang menyebutnya Bukit Teletabies, film anak-anak yang populer dengan tokoh Tingky Wingky, Dipsy, Lala, Pooh itu. Dari atas tebing curam itu, bisa mengintip Pulau Samosir di tengah danau. Angin bertiup sepoi-sepoi, cahaya matahari, menerobos sela-sela daun dan batang pinus.

"Inilah yang harus dilestarikan, dihutankan kembali, reboisasi, agar menjadi water catching area yang menyuntikkan air ke dalam tanah. Nantinya air itu kembali ke danau dan sudah tersaring tanah. Ingat, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," ucap Menpar Arief Yahya bersama Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar.

Hiramsyah menjelaskan Danau Toba adalah satu dari 10 "Bali Baru" yang tengah dikembangkan sebagai destinasi prioritas. Perpres Badan Otorita Pariwisata (BOP) sendiri sudah diundangkan 13 Juni 2016, dan sudah diteken sejak 1 Juni 2016. Badan inilah yang kelak tugasnya melahirkan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata Danau Toba.

Sedangkan 9 "Bali Baru" lainnya adalah Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Trmengger Semeru (BTS), Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra, Morotai Maltara.

"KEK pertama dan yang paling cepat dibangun di Tanjung Kelayang dengan 324 hektare di Belitung. Tanggal 2 September nanti sudah akan ground breaking amenitas seperti hotel, restoran, dan lainnya," kata Hiram.

 

#PesonaIndonesia (*)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya