Efisiensi Anggaran, Menpar Widiyanti Putri Wardhana Terbang ke Jerman Resmikan Paviliun Wonderful Indonesia di ITB Berlin 2025

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah efisiensi anggaran, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana terbang ke Jerman untuk mengikuti ajang pameran pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin 2025. Acara tersebut digelar pada 4--6 2025 di Berlin Expo Center, Messe Berlin, Jerman.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu (5/3/2025), Menpar Widi memimpin langsung delegasi Wonderful Indonesia yang kali ini berkolaborasi dengan berbagai elemen pentahelix. Ia didampingi oleh Deputi Bidang Pemasaran Ni Made Ayu Marthini dan Asisten Deputi Pemasaran Mancanegara III, Raden Wisnu Sindhutrisno. 

Pada ITB Berlin tahun ini, ia menyatakan bahwa Kemenpar berfokus pada pariwisata yang menawarkan pengalaman mendalam, personal, dan autentik bagi wisatawan selama berkunjung ke Indonesia, seperti pariwisata berbasis gastronomi, bahari, dan wellness.

"Wisatawan dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang diminati, serta berinteraksi langsung dengan budaya, komunitas, alam, dan tradisi lokal di Indonesia," kata Menpar Widi.

Pada kesempatan itu, ia juga meresmikan Paviliun Wonderful Indonesia yang menampilkan keindahan Sumatera Utara. Sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas, ia menyatakan bahwa Sumatera Utara memiliki daya tarik wisata yang layak dipromosikan secara internasional serta memiliki kedekatan budaya dengan wisatawan Eropa.

"Sumatera Utara merupakan provinsi yang kaya dan indah, dengan berbagai daya tarik wisata seperti Danau Toba yang kita banggakan, kebudayaan suku Batak, dan nilai estetik Tenun Ulos yang saya yakin memiliki daya tarik besar bagi wisatawan," ujar Menpar.

Menpar menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam ITB Berlin menjadi momen penting untuk berkolaborasi dan bersinergi guna mencapai target sales mission Paviliun Wonderful Indonesia. "Dengan kolaborasi yang baik, bersama kita bisa menciptakan kontribusi sektor pariwisata yang lebih besar dan berkelanjutan demi kemajuan perekonomian Indonesia," kata Widi.

Tahun ini, tercatat 88 kolaborator bergabung di Paviliun Wonderful Indonesia yang terdiri dari empat mitra kolaborasi. Mereka adalah Aliansi Promosi Pariwisata Indonesia (APPI) dengan 14 co-exhibitors, Marriott Bonvoy dengan 11 co-exhibitors, BCA dengan empat co-exhibitors, White Tiger DMC dengan lima co-exhibitors, serta 50 co-exhibitors lainnya yang bergabung secara mandiri di Paviliun Wonderful Indonesia.

Sementara, Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa dengan kebijakan efisiensi anggaran, target potensi transaksi ITB Berlin 2025 ditetapkan sebesar 300ribu pax dan target devisa sebesar Rp8 triliun. Meskipun target ini berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai 330 ribu pax, diharapkan perolehan yang didapat tetap berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2025, yaitu 14 juta--16 juta orang.

"Semua program ini kami laksanakan untuk mengangkat dan mempertahankan destinasi wisata Indonesia di dunia internasional. Meskipun tidak ada event B to C seperti beberapa tahun sebelumnya, diharapkan para pelaku industri yang ikut serta dalam event ini dapat menjual paket wisata 5 DSP dan paket wisata minat khusus," kata Made.

Sebelumnya, Menpar menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara, sepanjang 2024 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam Jumpa Pers Bulanan Kementerian Pariwisata yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2025, ia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan tren pertumbuhan positif di sektor pariwisata.

"Dalam 100 hari kerja pemerintahan ini, Kementerian Pariwisata telah berhasil menjaga pertumbuhan jumlah kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) dan wisnus (wisatawan nusantara) yang terus meningkat dibandingkan periode yang sama di 2023," ujar Menpar

"Kami juga turut menyampaikan kabar gembira mengenai pembaruan data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Informasi yang sebelumnya kami sampaikan pada 5 dan 7 Februari didasarkan pada data BPS per 5 Februari, yang mencatat 13,74 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Namun, pada 7 Februari, BPS merevisi angka tersebut menjadi 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara."

Dengan revisi ini, pada kuartal keempat 2024, tercatat 3,53 juta kunjungan wisman ke Indonesia, meningkat 15,6 persen dari 3,05 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara, pertumbuhan kunjungan wisman sepanjang tahun lalu meningkat 19,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap pariwisata Indonesia.

"Kami optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut dan semakin memperkuat sektor pariwisata di masa mendatang," kata Widi.

Di sisi lain, pergerakan wisatawan nusantara juga melonjak. Pada kuartal keempat 2024, BPS mencatat 263,13 juta perjalanan wisnus, meningkat 23,2 persen dibandingkan periode yang sama di 2023. Sepanjang tahun, total perjalanan wisnus mencapai 1,021 miliar, naik 21,7 persen dari 839,67 juta di tahun sebelumnya.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Sektor pariwisata diperkirakan menyumbang devisa sebesar 16,7 miliar dolar AS, tumbuh 19,3 persen dibandingkan 2023. Selain itu, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional pada 2024 diestimasikan mencapai 4,01-4,5 persen.

Untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan nusantara pada tahun ini, pemerintah menyiapkan sejumlah paket kebijakan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1446H. Salah satunya dengan menurunkan harga tiket pesawat kelas ekonomi untuk musim mudik Lebaran 2025.

Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan penurunan harga tiket pesawat mudik sebesar 13--14 persen itu terjadi berkat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan. 

"Kita berhasil secara umum menurunkan biaya atau ongkos kebandarudaraan, lalu mengurangi harga avtur di 37 bandara. Fuel charge juga bisa dikurangi, sehingga itu sendiri agregatnya bisa seperti penurunan harga tiket di masa Nataru," ujar AHY di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 1 Maret 2025.