Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin bisa menjadi gila sendiri untuk memutuskan apakah Anda dan pasangan akan menikah, atau apakah kehidupan pernikahan tersebut dapat bertahan seumur hidup.
Anda dan pasangan saling memuja, namun belum sepenuhnya dapat menerima kekurangan satu sama lain. Beberapa penelitian ilmiah berhasil menemukan berbagai alasan yang dapat menghancurkan sebuah hubungan. Apakah itu?
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari independent.co.uk, Kamis (1/9/2016), berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menikah.
1. Tunggu sampai usia 23 tahun dan kemungkinan bercerai akan semakin sedikit
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of North Carolina di Greensboro pada tahun 2014 menemukan bahwa wanita yang menikah di usia 18 tahun memiliki tingkat perceraian hingga 60%. Sedangkan untuk wanita yang menunggu hingga usianya mencapai 23 tahun menurunkan tingkat perceraian hingga 30%.
Semakin lama pasangan menunggu untuk membuat komitmen serius, semakin baik pula peluang untuk menjalani pernikahan yang sukses.
2. Fase jatuh cinta berlangsung sekitar 1 tahun pertama
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Pavia di Italy pada tahun 2005, perasaan jatuh cinta paling lama berlangsung selama 1 tahun. Setelah itu, reaksi kimia yang berhubungan dengan perasaan romantis akan mulai runtuh.
3. Dua orang dapat cocok atau tidak cocok dalam beberapa tingkatan
Eric Berne, seorang psikolog asal Kanada memperkenalkan 3 tahapan untuk mengenal seseorang yang disebut sebagai Status Ego, yaitu :
Sebagai orang tua : Apakah Anda dan pasangan memiliki pandangan yang sama tentang dunia?
Sebagai anak : Apakah Anda dan pasangan bersenang-senang bersama?
Sebagai orang dewasa : Apakah Anda dan pasangan dapat memecahkan masalah bersama-sama?
Jika Anda dapat pasangan dapat memiliki kesamaan dalam menjawab 3 hal di atas, Anda akan memiliki sebuah hubungan yang ideal.
4. Pernikahan terbaik adalah antara teman terbaik
Para peneliti dari National Bureau of Economic di tahun 2014 menemukan bahwa pernikahan dapat meningkatkan kesejahteraan, terutama jika Anda melakukannya dengan sahabat.
5. Semakin dekat usia Anda dan pasangan, semakin kecil kemungkinan bercerai
Sebuah studi dari 3.000 orang yang menikah menemukan bahwa perbedaan usia dapat menjadi gesekan di dalam pernikahan.
Perbedaan usia 1 tahun membuat kemungkinan 3% bercerai, perbedaan usia 5 tahun membuat kemungkinan 18% bercerai, sedangkan perbedaan usia 10 tahun membuat kemungkinan 39% bercerai.
Bersemangat untuk kabar baik
6. Jika Anda ikut bersemangat tentang kabar baik dari pasangan, hubungan akan lebih baik
Dalam beberapa penelitian, pasangan yang aktif merayakan kabar baik memiliki kesejahteraan hubungan yang lebih tinggi.
7. Kebencian terbangun dengan cepat bagi pasangan yang tidak melakukan tugas masing-masing
Lebih dari 60% pasangan menikah menyatakan bahwa memainkan peran masing-masing memiliki peranan penting untuk membuat hubungan pernikahan berhasil.
8. Standar pernikahan yang terus meningkat dari waktu ke waktu
Di berbagai negara, standar pernikahan terus berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari pernikahan institusional sampai pernikahan modern saat ini.
9. Anda tidak akan pernah mengenal pasangan dengan sempurna
Setelah berkencan dengan seseorang selama beberapa tahun, Anda mungkin merasa telah mengenalnya dengan baik. Namun, sebuah studi di tahun 1997 menemukan bahwa lamanya sebuah hubungan tidak menjamin akurasi pengetahuan Anda tentang pasangan.
10. Jika Anda melakukan tes hubungan, Anda tidak yakin dengan hubungan tersebut
Sebuah studi di University of Denver pada tahun 2009 menemukan bahwa banyak pasangan melakukan tes hubungan sebelum menikah. Namun, tes hubungan ini justru menimbulkan emosi negatif.
Tes hubungan hanya memperlihatkan bahwa Anda berharap hasilnya membaik dari waktu ke waktu, sedangkan Anda sudah mengetahui dengan pasti jawabannya.
Advertisement
Bergantung secara ekonomi
11. Jika Anda bergantung pada pasangan secara ekonomi, Anda lebih mungkin berselingkuh
Hubungan antara penghasilan dan perselingkuhan jauh lebih rumit dari apa yang Anda pikirkan.
Penelitian terbaru dari University of Connecticut menunjukkan bahwa orang yang bergantung secara ekonomi kepada pasangan memiliki kemungkinan lebih tidak setia.
12. Pasangan yang saling menghargai lebih berpotensi untuk tetap bersama
Dalam sebuah studi dari University of North Carolina di Chapel Hill menemukan bahwa pasangan yang lebih bersyukur atas satu sama lain merasa bahwa hubungan mereka lebih kuat.
13. Anda akan menyadari bahwa Anda tidak lagi satu orang
Setelah hidup bersama, Anda dan pasangan mungkin akan memiliki prioritas dan toleransi yang berbeda. Anda harus berdamai dengan kenyataan bahwa pasangan adalah orang yang berbeda dari apa yang selama ini Anda pikirkan, memiliki ide, perasaan, dan kepentingan yang juga berbeda.
14. Ketika berbicara seks, kualitas lebih penting daripada kuantitas
Kepala peneliti dari studi yang dilakukan oleh Carnegie Mellon menyatakan bahwa jika Anda ingin menjalani hubungan yang bahagia, maka fokus pada kualitas hubungan seksual, bukan kuantitas.