Liputan6.com, Jakarta Ketidakbahagiaan bisa diartikan sebagai keadaan permanen dari ketidakpuasan, selalu fokus pada apa yang tidak Anda miliki, bukan apa yang Anda miliki saat ini. Anda pasti menyadari bahwa saat kebahagiaan gagal Anda raih, hal ini mulai mempengaruhi kualitas keseluruhan hidup, seperti karier, hubungan asmara, dan kesejahteraan hidup.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari mydomaine.com, Jumat (25/11/2016), Dr. Travis Bradberry, psikolog dan influencer melakukan pendekatan lebih jauh terhadap gaya hidup dari orang-orang yang mengalami krisis kebahagiaan kronis dan menemukan alasan umumnya.
Alasan utama mengapa seseorang bisa terus menerus merasa tidak bahagia adalah karena ia menunggu masa depan. Contohnya, mungkin Anda secara tidak sadar selalu mengatakan, "Saya akan bahagia jika..," menempatkan banyak harapan pada keadaan, akan membuat kebahagiaan sulit untuk digapai.
Sebaliknya, Anda bisa fokus pada kebahagiaan yang Anda miliki saat ini, karena masa depan tidak memiliki jaminan. Selain itu, orang-orang yang tidak bahagia biasanya terlalu banyak menghabiskan waktu dan uang hanya untuk memperoleh "sesuatu," menghindari sosialisasi, dan melihat diri mereka sendiri sebagai korban.
Tentu saja, Anda masih boleh merasa sedih sekali waktu, namun jangan sampai mempengaruhi hidup Anda terlalu lama. Ingatlah bahwa hal-hal buruk terjadi pada setiap orang dan Anda memiliki kemampuan untuk menentukan masa depan dan kebahagiaan Anda sendiri.