Â
Liputan6.com, Jakarta Gelaran Ria Miranda The Fourth Annual Trend Show 2017 menutup akhir tahun desainer fashion muslim asal Sumatera Barat dengan manis. 44 koleksi Spring/Summer dalam lima tema koleksi memukau seluruh penonton di The Hall Senayan City, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Lima koleksi dalam tema besar 'Relationship' menyuguhkan busana dengan pattern dan warna pastel yang menjadi ciri khas wanita cantik tersebut. Sebagai penyegaran, Ria Miranda itu juga berkolaborasi dengan ilustrator muda Cempaka Surakusumah dalam koleksi Florette.
Advertisement
Sebelum menyaksikan fashion show, penonton dihibur oleh band Maliq & D'essentials yang menggeber dengan enam hitsnya. Salah satu lagu yang paling menginspirasi Ria Miranda adalah 'Himalaya'.
Baca Juga
Setelah Angga Cs turun panggung, fashion show langsung dibuka dengan koleksi pertama Daily Essentials. Wanita yang biasa disapa Uni ini menyajikan berbagai busana ready to wear berbahan dasar katun berkualitas yang terinspirasi dari daily streetwear.
Terdiri dari blouse, kemeja, dan outer dengan siluet loose yang didominasi dengan warna-warna lilac, dusty pink, olive green, dan light blue. Pattern khas Ria Miranda terlihat jelas dalam koleksi ini.Â
Koleksi kedua adalah 'Principia' yang terinspirasi dari judul buku karya Sir Isaac Newton. Ria Miranda ingin memberikan pesan untuk lebih memperhatikan alam sekitar dari siluet potongan busana yang tegas namun ringan.
Motif dalam koleksi kali ini didominasi oleh topografi bumi dan iconic pattern Ria Miranda sendiri. Sedangkan pemilihan warna terinspirasi dari keindahan warna danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur yang dipadukan dengan warna-warna bumi. Seperti sky blue, blue ocean, maroon, dan soft brown yang dikombinasi dengan pink salmon, peach, dan mustard yellow.
Selanjutnya ada Mind, koleksi menswear terbaru dari Ria Miranda. Ide berawal dari baju tradisional Jawa, seperti beskap dan surjan yang ditampilkan dalam look modern dan sesuai tren.
Dengan potongan yang sederhana, dan clean looks. Warna yang digunakan dalam koleksi ini pun akan menjadi tren di tahun 2017, yaitu abu-abu, biru navy, dan khakis dari bahan kaku seperti linen dan twill.
Dilanjutkan dengan Dejavu yang menjadi komitmen dan konsistensi Ria Miranda untuk terus mengeksplorasi kekayaan kain tradisional Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Pemilihan warna untuk koleksi kali sanga berbeda dan segar.
Penggabungan beberapa warna baru membuat busana tampak lebih elegan dengan dominasi warna bumi, seperti olive green, soft brown, grey, silver blue, magenta purple, redwood, pink, mustard yellow, salmon coral, dan pistachio green.
Peletakan motif yang disengaja tidak rapi dan sempurna ingin menunjukkan bahwa tidak mengapa untuk memakai sesuatu yang tidak sempurna, selama Anda bisa menikmatinya. Siluet lurus khas baju kurung Padang ini juga dibuat lebih modern dan sederhana, menggambarkan wanita Indonesia yang sesungguhnya.
Terakhir adalah Florette yang merupakan penggabungan ciri khas desain Cempaka, yaitu bunga yang diinterpretasikan dalam bentuk geometris, warna ceria, dan warna pastel khas Ria miranda dalam busana remaja tahun 60-an yang lebih modern.
Koleksi Florette memiliki latar belakang yang sangat kuat, yaitu bunga sebagai simbol sebuah doa untuk seseorang yang telah tiada, simbol hubungan vertikal.
Setelah seluruh looks dipamerkan, screen putih pun diturunkan dan muncul sosok Ria Miranda dengan model yang berjejer di belakangnya. Senyuman terus terpancar dari wajah cantiknya sambil melambaikan tangan dan menyapa semua penonton.Â
Selamat, Uni!