Liputan6.com, Jakarta Persimpangan Kota Melbourne, Australia, tengah menguji lampu rambu-rambu pejalanan kaki khusus untuk wanita. Hal ini dilakukan sebagai inisiatif mengurangi kesenjangan perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam penggunaan ruang terbuka, sekaligus upaya pemerintahan setempat untuk menciptakan masyarakat dengan kesadaran kesetaraan gender yang tinggi.
Baca Juga
Seperti diberitakan laman Time, Kamis (20/4/2017), sebanyak 10 lampu di persimpangan di jantung kota tersebut akan menampilkan “sosok perempuan” selama 12 bulan ke depan sebagai percobaan. Upaya ini sendiri dilakukan atas inisiatif dari Commite of Melbourne, yaitu organisasi nirlaba yang bergerak demi kemajuan infrastruktur, yang memiliki visi menjadikan Melbourne sebagai kota yang ramah bagi semua orang, termasuk perempuan.
Martine Letts, Ketua Eksekutif Commite of Melbourne kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengatakan, gagasan utamanya adalah mendekonstruksi pemikiran bahwa gambar lampu lalu-lintas hanya diperuntukan bagi kaum adam.
“Ini kami lakukan untuk membantuk mengurangi bias gender di kalangan masyarakat kota,” ungkap Letts.
Letts percaya, apa yang diupayakannya bukan hanya sekadar perkara simbolisme. Letts ingin menunjukkan bahwa sebenarnya ada 50 persen populasi perempuan yang juga berhak atas jalan-jalan di Kota Melbourne. Letts berharap, dalam jangka panjang, pria dan wanita dapat diwakili secara merata di seluruh bagian negara.
Melbourne sendiri bukan kota metropoloitan pertama di dunia yang menerapkan lampu rambu pejalan kaki wanita. Negara-negara lain seperti Selandia Baru dan Jerman bahkan telah lebih dulu menggunakan lampu rambu pejalanan kaki wanita untuk menyebarkan pesan kesetaraan gender. Bagaimana dengan kota Anda?