Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda juga pernah mengalaminya, tidak bisa move on dari hubungan asmara yang menyakitkan atau mantan kekasih. Hal ini sering disebut sebagai kecanduan, daripada cinta.
Ketika mengalami sebuah hubungan yang tidak menyenangkan, Anda mungkin tahu harus pergi dari sana, namun ada sesuatu yang rasanya memaksa untuk tinggal. Benarkah?
Dilansir dari yourtango.com, Rabu (5/7/2017), jika alasan Anda untuk tetap tinggal adalah tentang seks, ini bisa benar-benar disebut kecanduan. Anda dibanjiri penilaian yang keliru tentang cinta.
Advertisement
Jika Anda telah melewati tahap gairah yang begitu ekstrem dan masih merasa terjebak, cobalah melihat lebih dalam lagi pada hubungan itu, agar terbebas. Semua orang membawa pengalaman yang belum selesai di masa lalu dan inilah yang kemudian membentuk perilaku Anda di masa kini, termasuk bagaimana cara Anda menyikapi segala hal.
Jika tidak bisa mengatasi luka lama, Anda mungkin akan melanjutkan pola yang tidak sehat ini secara terus menerus ke dalam hubungan baru yang sedang dijalin. Luka ini bisa berasal dari hubungan sebelumnya atau kehidupan keluarga.
Dengan kata lain, pengalaman menyakitkan yang telah lama terjadi itu mencoba mencari perhatian Anda lagi dan ingin dipecahkan. Faktanya, Anda memiliki hak untuk menulis ulang cerita Anda sendiri.
Pernahkah Anda sadar dan memperhatikan bahwa pikiran tidak selalu memihak? Anda juga mungkin seringkali memikirkan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali, membuat diri sendiri terjebak.
Ada banyak teknik untuk dapat move on dari rasa sakit masa lalu, namun yang terpenting adalah pengampunan. Sebelum Anda mencoba melangkah ke dalam kehidupan yang baru, cobalah untuk benar-benar mengampuni.
Pengampunan di sini maksudnya adalah melupakan. Move on atau melupakan dengan kerendahan hati dan rasa syukur, percayalah, Anda akan melepaskan masa lalu dengan lebih mudah daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya. Selamat mencoba!