Mhya Johannes Perkenalkan Tari Kecak di New York

Salah satu pekerja seni Indonesia, Mhya Johannes, memperkenalkan budaya Indonesia ke Internasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 15:00 WIB
Mhya Johannes Perkenalkan Tari Kecak di New York
Salah satu pekerja seni Indonesia, Mhya Johannes, memperkenalkan budaya Indonesia ke Internasional. (Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu pekerja seni Indonesia, kali ini memperkenalkan budaya Indonesia ke Internasional. Mhya Johannes merupakan salah satu sutradara seni Indonesia yang berhasil mengikuti salah satu workshop bergengsi di New York. Mhya berkesempatan mengikuti salah satu pendidikan seni panggung di Lincoln Centre for The Peforming Arts, seperti yang dilansir dari Vidio.com, Kamis (27/7/2017).

Lincoln Centre adalah tempat dimana para seniman tampil dan dipilih secara selektif, bukan hanya itu saja mereka harus melalui banyak audisi. Kerap kali Lincoln Centre dianggap sebagai barometer seni di New York. Teater ini sering menampilkan beberapa karya seni seperti Juliard School, New York City Ballet, dan Mostly Mozart Festival.

Membawa nama Indonesia ke Internasional, Mhya selama sebulan mempelajari dan mendalami seni teater seperti menulis naskah, art directing, stage directing, hingga hal-hal teknis yang berhubungan dengan seni teater. Terdapat 67 Sutradara dari 23 negara dan dalam kesempatan ini Mhya memperkenalkan tarian Kecak dari Bali dan cerita tentang Ramayana. Mhya dan peserta lainnya bersama-sama belajar dasar dan konsep tari kecak, berdasarkan imajinasi masing-masing peserta.

Untuk turut dalam workshop seni ini, Mhya mendapatkan kesempatan ini tidaklah mudah. Awalnya, Mhya menyerahkan tulisan essai ke aplikasi ke Lincoln Festival dan baru mendapatkan balasannya pada bulan Maret. Sebanyak 100 halaman yang telah masuk ke New York, dan Mhya merupakan salah satu perwakilan Indonesia yang beruntung.

Mhya menemukan banyak perbedaan seni pertunjukan di Indonesia dan New York, salah satunya adalah speed of work. "Di sini jadwal sangat padat sekali, mulai jam 10 pagi hingga selesai jam 10 atau 12 malam." jelas Mhya. Untuk tema dari pertunjukan ini sendiri adalah Making Theatre in Time of Change yang bertujuan untuk melakukan sejumlah perubahan dalam masyarakat.

Mhya juga memberikan saran dan masukan untuk para pekerja seni di Indonesia. "jangan cepat puas, beranilah membuat terobosan baru dan mari membawa nama Indonesia lebih besar lagi dalam skala dunia".

Fellisia

Simak Video selengkapnya di sini:

https://www.vidio.com/watch/795267-mhya-johannes-bawa-tari-kecak-dalam-workshop-sutradara-pertunjukan-di-new-york

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya