Sensasi Menginap di Bekas Kantor Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman sebagai pimpinan Tentara Keamanan Rakyat RI pernah berkantor di Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Nov 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 14:15 WIB
Sudirman Suite
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Ingin merasakan tidur di bekas kantor Panglima Besar Jenderal Sudirman? Sensasi itu kini bisa dirasakan saat Anda menginap di Sudirman Suite di Grand Inna Malioboro Hotel, salah satu hotel legendaris berbintang  empat yang ada di Yogyakarta. Berlokasi di Jalan Malioboro 60, hotel ini dibangun pada 1908 dan resmi dioperasikan pada 1911.

Uniknya, hotel ini pernah mengalami tujuh kali ganti nama, mulai dari Grand Hotel De Djokdja, Hotel Asahi, Hotel Merdeka, Hotel Garuda, Natour Garuda, Inna Garuda, dan sekarang Grand Inna Malioboro.
 
Saat hotel ini bernama Hotel Merdeka, antara tahun 1945-1950, tempat ini pernah sementara menjadi kompleks kantor untuk kabinet pemerintahan pada 1946. Panglima Besar Jenderal Sudirman tinggal di hotel selama beberapa bulan, dan menjadikan salah satu ruang hotel menjadi ruang kantornya.
 
Suprihatin, Executive House Keeper Grand Inna Malioboro kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu menjelaskan, Sudirman Suite sendiri memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, dapur kecil, dan ruang makan. Lokasinya yang berada di sebelah selatan sisi barat ini membuat pengunjung dapat dengan leluasa melihat suasana Malioboro. Selain itu, tempatnya yang luas membuat Anda serasa berada di rumah sendiri. 
 
"Ibaratnya ini satu rumah. Ukuran kamar lebih besar," ujar Supriharin.
 
Supri mengatakan, Jenderal Sudirman pernah berkantor di sini saat masa perjuangan melawan Belanda. Walaupun hanya beberapa bulan, kamar ini memiliki sejarah yang kuat karena tokoh Jenderal Sudirman. Beberapa tokoh pernah menginap di kamar Sudirman Suite ini, seperti Setiawan Jody, Megawati, bahkan SBY. 
 
"Berkantor di sini. Pernah dipakai sebelum status presiden, pernah di sini Megawati, kemudian Pak SBY. Kalau sudah jadi presiden tidak pernah. Makanya keluar dari sini jadi presiden nanti," kata Supri sambil tertawa.
 
Untuk merasakan sensasi menginap di Sudirman Suite, tamu hotel paling tidak perlu merogoh kocek hingga Rp 10 juta per malam. Meski relatif mahal, kamar hotel ini kerap menjadi tempat menginap para turis, khususnya turis asal Belanda.
 
 
 
 
Sudirman Suite
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Kesan Mistis

Sudirman Suite
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Kesan Mistis Dahulu

Sudirman Suite kerap dihubung-hubungkan dengan cerita mistis. Sebab, benda-benda asli peninggalan Jenderal Sudirman masih bisa ditemui di kamar ini, mulai dari kursi, atau bahkan patung. Menurut cerita dari mulut ke mulut, ada yang mengaku melihat kursi goyang milik Jenderal Sudirman goyang sendiri. Namun, sekarang sudah tidak terjadi karena barang-barang itu sudah diberikan ke Museum Sudirman. "Dulu memang serem sih, tapi sekarang nuansanya berubah total.

Dulu interior kayu tua, bed model lama, sekarang sudah beda, beda jauh," ujar Supri.

Sementara itu, Retno Kusumaningrum, PR Manager Grand Inna Malioboro, menceritakan, pada 2012 Sudirman Suite direnovasi dengan konsep moderm, tanpa meninggalkan konsep konsep jadul yang telah lama melekat. Menurutnya, Grand Inna Malioboro memiliki dua kamar paling istimewa, yaitu kamar nomor 291 dan 281, saat ini bernama Sudirman Suite dan Garuda Suite.

Kenapa bernama Sudirman Suite, karena waktu itu kamar tersebut merupakan tempat kantor MBO (Markas Besar Oemoem) Tentara Keamanan Rakyat, yang dipimpin Panglima Besar Jenderal Sudirman.

"Kalau Garuda Suite merupakan kamar teristimewa kedua setelah Sudirman Suite, harganya 6 juta per malam termasuk makan pagi untuk dua orang," ujar Retno.

Sudirman Suite
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya