Jurus Kemenpar Kejar Target 270 Juta Wisatawan di Tahun Depan

Kementerian Pariwisata menetapkan target 17 juta wisman dan 270 juta pergerakan wisnus di tahun depan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 13 Des 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 16:30 WIB
Raja Ampat
Pengunjung berada di Pulau Piaynemo di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau Piaynemo juga sering disebut sebagai Pulau Wayag kecil. (Liputan6.com/Zulfi Suhendra)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata optimis tahun depan Indonesia bisa mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Rasa optimis tersebut muncul melihat tren pariwisata Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut setidaknya diungkapan Arieh Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Kepariwisataan yang digelar kemarin, Selasa (12/12/2017) di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka Mall, Jakarta.

Data Kementerian Pariwisata sendiri mengungkap, pada 2014 pariwisata menempati posisi empat sebagai sektor yang paling banyak mendatangkan devisa. Selang dua tahun kemudian, pada 2016, pariwisata langsung melejit ke posisi kedua sebagai sektor yang paling banyak mendatangkan devisa, setelah kelapa sawit (CPO).

Lalu bagaimana persiapan pariwisata Indonesia dalam menghadapi tantangan target kunjungan wisata tersebut? Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan dan Promosi Pariwisata Nusantara mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa langkah baru dan inovasi jitu untuk terus mengembangkan potensi pariwisata nasional.

 

 

Cara Jitu

20161027-Art-Camera-dan-Google-Cardboard-IA4
Bentuk tampilan Google Cardboard saat peluncuran Art Camera dan Google Cardboard di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (27/10). Alat ini upaya digitalisasi warisan tradisi budaya yang dilakukan oleh google. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

“Mengembangkan destinasi digital, jadi salah satu cara, seperti yang Pak Menteri bilang. Pengembangan event wisata juga akan dilakukan, salah satunya dikemas dalam bentuk paket. Promosi, digitalisasi jadi hal mutlak yang harus dilakukan,” ungkap Esthy.

Lebih jauh Esthy mengatakan, promosi wisata dengan melibatkan influencer dan pegiat media sosial menjadi cara jitu untuk mengenalkan beragam destinasi wisata yang dimiliki Indonesia. Promosi semacam ini juga akan masih terus dilakukan di tahun depan.

“Meng-create amenitas dan akomodasi di tempat-tempat wisata yang belum ada juga hal penting yang perlu diperhatikan,” kata Esthy.

 

 

Destinasi Digital

Dago Dreampark
Foto: Dok. Dago Dreampark

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tahun ini Indonesia sudah punya 7 destinasi digital yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Bekerja sama dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPi) yang perwakilannya ada di berbagai daerah, satu per satu destinasi digital mulai dimunculkan.

Ketujuh destinasi tersebut antara lain, Pasar Tahura (Lampung), Pasar Kakilangit (Yogyakarta), Pasar Baba Boentjit (Palembang), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Karetan (Semarang), Pasar Mangrove (Batam), dan Pasar Pancingan (Lombok).

“Untuk saat ini baru tujuh, tahun depan saya bikin 100 destinasi digital. Kita punya GenPi, itu juga menghidupkan ekonomi masyarakat setempat,” kata Arief Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya