Liputan6.com, Jakarta Tarif taksi telah resmi naik per November 2017. Tapi tenang, untuk Anda yang sadar akan pentingnya pengaturan rencana keuangan, pasti selalu ada cara untuk berhemat.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, tarif taksi online dibedakan menjadi dua jenis menurut wilayah operasionalnya. Pertama, wilayah I yang mencakup Sumatera, Jawa, dan Bali. Kedua, wilayah II yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Untuk wilayah I, tarif batas bawahnya Rp 3.000 per kilometer dan Rp 6.000 sebagai tarif batas atas.
Adapun tarif batas bawah di wilayah II sebesar Rp 3.700 per kilometer, sementara batas atasnya Rp 6.500 per kilometer. Sebelum ada peraturan tersebut, tarif taksi online seperti GrabCar, Go-Car, dan UberX adalah minimal Rp 10.000 untuk sekali jalan. Adapun tarif per kilometernya bervariasi, dari Rp 2.000 (Uber), Rp 3.500 (Go-Car), dan Rp 4.000 (GrabCar). Namun, tarif itu baru berlaku setelah beberapa kilometer perjalanan, dan belum dipotong diskon yang sering diberikan. Tarif pun bisa lebih tinggi saat rush hour atau waktu ramai, seperti jam pulang dan berangkat kerja atau saat turun hujan deras.
Advertisement
Secara umum, total tarif taksi online itu bakal naik mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan. Meski demikian, tarif itu masih di bawah tarif taksi konvensional yang mematok tarif hingga Rp 4.000 per kilometer. Nah, bagi Anda yang sering menggunakan jasa taksi online, tentu harus beradaptasi dengan tarif baru ini.
Â
Tips Hemat
Salah satu alasan menggunakan taksi online memang adalah tarifnya yang murah. Tapi meski tarif naik, kita tetap bisa berhemat dengan melakukan sederet trik dari DuitPintar.com ini.
1. Pakai kode promo
Di aplikasi taksi online sering ada notifikasi promo diskon. Coba cek di bagian notifikasi, siapa tahu terlewat. Cara menggunakannya adalah salin kode tersebut, lalu masukkan ke kolom kode saat hendak memesan taksi. Nantinya tarif akan terpotong secara otomatis sesuai dengan besaran diskon.
2. Pakai dompet elektronik
Dompet elektronik alias e-wallet yang disediakan operator taksi online, seperti Go-Pay dan Grab-Pay, tak hanya membuat transaksi lebih simpel. Keuntungan lainnya adalah tarif jadi lebih murah ketimbang bayar tunai. Dari Rp 100.000, misalnya, tarif bisa menjadi hanya Rp 80.000 kalau bayar dengan e-wallet. Makanya, selalu sedia saldo agar tetap hemat naik taksi online walaupun tarif naik.
3. Pakai fitur share ride
Khususnya Uber dan GrabCar punya fitur share ride yang menawarkan tarif lebih murah ketimbang pesanan biasa. Dengan fitur ini, kita bisa berbagi tempat dengan orang lain yang punya rute tujuan sama. Nantinya, pembayaran tarif dibagi-bagi untuk setiap penumpang. Namun, untuk menggunakan fitur ini kita mesti memesan beberapa menit sebelumnya agar menemukan orang yang punya pesanan dengan tujuan sama.
Advertisement
4. Manfaatkan poin
Setiap kali menggunakan jasa angkutan online, ada poin yang bisa ditukarkan dengan banyak hal. Salah satunya adalah potongan harga untuk taksi online. Makin banyak poin, makin banyak pula kesempatan peroleh diskon. Lumayan, bisa menghemat hingga Rp 50 ribu untuk sekali perjalanan.
5. Ajak teman bareng
Ini adalah cara klasik. Seperti pesan taksi serombongan saat sekolah dulu, bayarnya patungan supaya lebih hemat. Jika tujuan teman lebih jauh, porsi pembayarannya mestinya lebih besar ketimbang yang rutenya lebih dekat.
Selain lebih hemat, cara ini juga ampuh membuat Anda tetap aman saat memakai taksi online. Terutama bagi perempuan pada malam hari.
Â