Bagaimana Terapi Belanja Bisa Bekerja pada Semua Orang?

Simak di sini mengapa semua orang suka belanja, penasaran?

oleh Annissa Wulan diperbarui 13 Mar 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 14:15 WIB
20151020-Ilustrasi-Belanja-di-Pusat-Perbelanjaan
Meriahkan HUT RI Ke-72, Mendag-Menpar Luncurkan Hari Belanja Diskon Indonesia (iStock Photo)

Liputan6.com, Jakarta Bisa dikatakan bahwa semua orang suka belanja, apakah Anda juga merupakan salah satunya? Menariknya, belanja juga digunakan sebagai salah satu bentuk terapi saat seseorang menghadapi situasi sulit atau sekedar untuk memperbaiki suasana hati yang buruk.

Menurut para ahli, belanja dalam dosis kecil dan masih bisa diatur dapat menenangkan jiwa. Sebuah studi bahkan mengungkapkan bahwa belanja dapat memperbaiki suasana hati yang buruk dalam jangka panjang.

Dilansir dari whowhatwear.com, Selasa (13/3/2018), berikut ini adalah beberapa alasan mengapa terapi belanja bisa bekerja pada semua orang. Penasaran?

1. Otonomi

Forbes pernah mencatat bahwa belanja bisa menjadi mekanisme penanganan yang logis bagi orang-orang yang merasa tidak memiliki kendali atas lingkungan atau situasi mereka sendiri. Orang-orang ini akan merasa mampu mengendalikan ke mana mereka pergi dan apa yang akan dibeli.

Pada saat orang-orang merasa tidak bisa melakukan apa pun tentang keadaan diri sendiri, mereka akan beralih ke kebiasaan belanja untuk menjalankan otonomi. Apakah ini terdengar masuk akal bagi Anda?

 

 

Alasan semua orang suka belanja

20151020-Ilustrasi-Belanja-di-Pusat-Perbelanjaan
Ilustrasi Belanja di Pusat Perbelanjaan (iStockphoto)

2. Visualisasi

Belanja bisa menjadi sumber persiapan mental. Saat seseorang belanja, mereka secara alami memvisualisasikan bagaimana mereka akan menggunakan produk yang sedang dipertimbangkan.

Dengan melakukan hal tersebut, mereka juga memvisualisasikan kehidupan baru diri mereka sendiri. Hal ini dapat menjadi pendorong kinerja dan perendam kegelisahan.

Ada dua saat paling padat belanja dalam kehidupan seseorang, berbarengan dengan dua transisi terbesar mereka, yaitu menikah dan melahirkan. Belanja akan membantu Anda mempersiapkan transisi ini tidak hanya secara fungsional, namun juga secara mental, membantu Anda merasa lebih terkendali dan mengurangi kecemasan terhadap masa depan yang belum jelas.

3. Citra diri

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa belanja juga dapat mengatasi tantangan terhadap citra diri, melindungi diri sendiri dari potensi tantangan. Contohnya saat pindah ke kota yang baru untuk sebuah pekerjaan, Anda tentu menyiapkan banyak pakaian baru sebagai niat sukses, meningkatkan kepercayaan diri, dan menciptakan kesan pertama yang baik.

Alasan semua orang suka belanja

20151020-Ilustrasi-Belanja-di-Pusat-Perbelanjaan
Ilustrasi Belanja di Pusat Perbelanjaan (iStockphoto)

4. Melarikan diri

Belanja juga bisa menjadi sarana istirahat sejenak dari tugas dan tanggung jawab yang sulit, bahkan dapat memperbaiki kinerja dan pengambilan keputusan. Belanja dapat menjadi penyegar mental, tanpa kemasan dan perencanaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya