Dari Tema Salju hingga ala Bangsawan, 6 Festival di Jepang yang Menyita Perhatian

Ada ratusan ribu festival digelar di Jepang untuk berbagai alasan. Enam di antaranya sayang untuk dilewatkan.

oleh Dadan Eka Permana diperbarui 26 Okt 2018, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 04:00 WIB
Jepang Gelar Festival Bintang, Jalanan Tokyo Berhias Pita
Pengunjung mengenakan kimono saat mengikuti The Star Festival di Haratsuka,Tokyo, Jumat (7/7). Dalam festival ini mereka menuliskan keinginan dalam potongan kertas berwarna digantungkan pada cabang bambu di sekitar rumah mereka. (AP/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Jepang merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Oleh sebab itu, banyak sekali festival yang diselenggarakan di Negara Matahari Terbit itu sepanjang tahunnya.

Festival tersebut pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Berikut enam di antaranya dilansir dari berbagai sumber: 

Aoi Festival

Festival ini merupakan salah satu festival terbesar di Jepang yang diadakan setiap bulan Mei. Festival ini diadakan untuk memperingati masa suram gagal panen karena cuaca buruk berkepanjangan pada abad ke-6 dan keinginan yang kuat dari masyarakatnya untuk keluar dari masa paceklik.

Festival Aoi dilangsungkan sejak awal Mei dan puncak acaranya pada 15 Mei berupa prosesi Roto No Gi, yaitu parade menuju Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo. Orang-orang yang mengikuti parade ini mengenakan pakaian, kosmetik, dan gaya rambut seperti kalangan bangsawan kala itu. Hingga saat ini, Festival Aoi masih dilaksanakan.

Tenjin Festival

Dikenal dengan sebutan Tenjin Mitsuri, festival ini dimulai sekitar 1000 tahun yang lalu untuk berdoa agar epidemi yang menyerang masyarakat berlalu. Festival ini diselenggarakan di Kota Osaka pada 24 dan 25 Juli.

Pembukaan festival diselenggarakan pada 24 Juli, sedangkan puncak perayaan berupa prosesi darat dan prosesi perahu dilangsungkan pada 25 Juli. Sungai Okawa yang berada di tengah kota Osaka dipenuhi lebih dari 100 perahu yang melakukan prosesi dan dimeriahkan dengan pesta kembang api.

Kamakura Festival

Kamakura Festival merupakan festival yang diadakan di kota Yakote, Akita setiap 15-16 Februari. Orang-orang akan membuat rumah yang terbuat dari gundukan salju dan kemudian dilubangi bagian dalamnya dan dijadikan ruangan. Luasnya sekitar 2 meter dan disebut dengan istilah Iglo.


Yasokai Festival

Keseruan Festival Tari Tradisional Jepang Awa Odori
Sejumlah penari tampil di jalan Ikeda saat festival Awa Odori di Kota Miyoshi, Jepang (16/8). Awa Odori yang memiliki sejarah 400 tahun ini selalu menarik ribuan pengunjung dan penari ke Tokushima pada pertengahan Agustus. (AFP Photo/Yasuyoshi Chiba)

Yasokai Festival

Dikenal sebagai festival tari dengan ciri khas gerakan tangan dan kaki yang dinamis, Yasokai festival dilaksanakan di Kota Kochi pada 9-12 Agustus. Festival ini sudah dilakukan sejak tahun 1954 oleh organisasi lokal untuk merevitalisasi ekonomi dan mengekspresikan harapan untuk kesehatan dan kebahagiaan. Biasanya setiap festival berlangsung, sekitar 20.000 penari ikut dalam festival.

Nachino Ogi Festival

Festival ini dilakukan di Wakayama setiap 14 Juli. Festival ini adalah ritual suci sebagai wujud syukur masyarakat atas hasil alam yang berlimpah, baik dari ladang maupun laut. Ritual dilakukan di Kuil Kumano Nachi Taisha di mana tempat tinggal para dewa. Dalam perjalanan menuju kuil, orang-orang mengenakan pakaian putih dengan membawa obor yang menyala.

Sapporo Yuki Festival

Festival ini dilakukan setiap 5-11 Februari. Disebut juga dengan Festival Salju Sapporo adalah salah satu festival salju terbesar yang berada di Jepang tepatnya di pulau Hokkaido di kota Sapporo. Terdapat lebih dari 150 patung besar yang terbuat dari salju dan es dengan berbagai karakter.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya