6 Fakta Unik dari Hewan Endemik Penghuni Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo sedang jadi perbincangan menyusul rencana Gubernur NTT untuk menaikkan tarif tiket masuk lebih dari 100 persen.

oleh Henry Hens diperbarui 12 Des 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 09:00 WIB
Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo di NTT. (dok. Instagram @rhmnrazzh/https://www.instagram.com/p/BrOsQ_HhfBL/Henry

Liputan6.com, Jakarta – Kecantikan alam dan rasa penasaran atas komodo adalah beberapa alasan yang membuat kawasan Taman Nasional Komodo banyak dikunjungi wisatawan. Saat ini, tempat wsata tersebut sedang menjadi bahan pembicaraan.

Hal itu bermula saat beberapa hari lalu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana menaikkan harga tiket masuk ke Taman Nasional (TN) Komodo. Rencana itu mendapat beragam tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang kurang sependapat dengan usulan itu.

Taman Nasional Komodo memang banyak punya daya tarik, khususnya komodo, hewan langka yang hanya ada di Indonesia. Dalam bahasa Inggris komodo disebut Komodo Dragon atau Komodo Monitor, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Biawak Komodo atau lebih sering disebut Komodo.

Lalu seperti apa sebenarnya hewan melata yang satu ini?

Dilansir dari buku ‘Panduan Lapangan Biawak Komodo’ terbitan Yayasan Komodo Survival Program pada 2017, berikut ada enam fakta unik dan menarik seputar komodo dan hewan lainnya yang menghuni Taman Nasional Komodo.

Pelari Cepat

Komodo dapat berlari hingga 18 km per jam, atau setara dengan kecepatan rata-rata lari manusia. Kelebihan ini jadi kunci keberhasilan mereka dalam berburu makanan.

Pandai Berenang

Tak hanya cepat dalam berlari, Komodo yang banyak terdapat di Taman Nasional Komodo juga terkenal dengan kemampuannya berenang. Meski pandai berenang, mereka ternyata malas berenang.

Rahang dan Gigi Komodo

Rahang komodo sangat kuat dan dilengkap 60 gigi tajam berbentuk pipih, melengkung dan runcing dengan bagian dalam yang bergerigi. Sementara, air liur komodo mengandung beberapa jenis mikroba bakteri. Komodo juga dipercaya punya kelenjar bisa.

Musim Kawin Komodo

Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo di NTT. (dok. Instagram @putri_enha/https://www.instagram.com/p/BrH38NIgEVM/Henry

Komodo dewasa dengan berat badan sekitar 20 kilogram sudah siap untuk berkembang biak dan itu terjadi di musim kawin. Ini biasanya terjadi tiap Juni sampai Agustus.

Para komodo jantan akan bertarung untuk memperebutkan komodo betina. Selama musim kawin, komodo jantan bisa menjelajah hingga tiga kali lebih jauh dari jarak biasanya demi mencari komodo betina.

Komodo Makan Komodo

Komodo adalah predator puncak dalam rantai makanan. Mereka termasuk satwa pemakan daging yang bisa memakan mangsa dalam beragam ukuran, mulai dari reptil, telur, burung, babi hutan, rusa, kuda hingga kerbau.

Bahkan terkadang juga memangsa sesama komodo. Meskipun bisa saja lolos, mangsa yang kena gigit komodo biasanya akan mati dalam hitungan hari karena luka dan infeksi yang berasal dari bakteri yang terkandung di air liur komodo.

Bukan Hanya Komodo

Hewan penghuni Taman Nasional Komodo tak hanya komodo saja. Tapi juga ada hewan lain seperti kuda, rusa, kerbau, babi hutan, serta berbagai macam jenis burung dan ular.

 

Saksikan video pilihan dii bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya