Cerita Akhir Pekan: Bebaskan Diri dengan Gaya Hidup Minimalis, Apakah Itu?

Bukan berarti harus pindah dengan hanya tempat tidur dan notepad, maksud gaya hidup minimalis nyatanya lebih dari sekedar mengurangi barang di rumah.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Jan 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2019, 08:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi gaya hidup minimalis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - KontrasĀ dengan budaya konsumtif yang kian merajalela, gaya hidup minimalisĀ perlahan mulai tren di beberapa kota besar di dunia, walau belum sebegitu familiar di dalam negeri. Sebagai tandingan keinginan punya banyak barang, sebagian orang malah ingin hidup dengan lebih sedikit, membeli lebih sedikit, dan membutuhkan barang lebih sedikit.

Anda mungkin pernah membaca tentang orang-orang yang mengambil langkah dramatisĀ menuju gaya hidup minimalis ekstrem, di mana mereka memberi semua barang yang dimiliki dan pindah ke ruangan berdinding putuh di ke empat sisinya dengan hanya matras danĀ notepad.

Terdengar sedikit menakutkan ya? Padahal, seperti dilansir dari apartmenttherapy.com,Ā Jumat, 18 Januari 2019,Ā gaya hidup minimalis sangat mungkin dikompromi dengan membuat langkah-langkah kecil untuk menemukanĀ styleĀ sesuai kebutuhan Anda.

Supaya bisa memutuskan demikian, sebaiknya Anda harus tahu dulu apa sebenarnya gaya hidup minimalis itu. Dikutip dariĀ theminimalists.com,Ā gaya hidup satu ini merupakan alat untuk membantu Anda menemukan kemerdekaan diri.

Bebas dari rasa takut, cemas, bersalah, dan berlebih. Kebebasan ini secara mudah diukur dari melepaskan kebiasaan konsumtif dengan berpikir ulang ketika hendak membeli suatu barang. Jika memang butuh, saat membelinya Anda tak akan merasa terbebani. Itulah kebebasan sebenarnya yang diusung gaya hidup minimalis.

Menerapkan gaya hidup minimalis bukan berarti Anda tidak boleh punya mobil, rumah tinggal, bahkan keluarga. Tapi, kebahagiaan yang ingin diraih dengan hidup minimalis tak seharusnya didapat dari barang, melainkan cara menjalani hidup itu sendiri.

Mungkin akan susah di langkah pertama, namun trik mudah jika Anda memang ingin memulai gaya hidup minimalis, yakni dengan selalu bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar membutuhkannya?"

Ā 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Manfaat Penerapan Gaya Hidup Minimalis

Ilustrasi
Ilustrasi gaya hidup minimalis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Tak bisa ditampik kalau minimalis adalah satu kata dengan banyak makna beberapa waktu belakangan. Sebagian mungkin mengiranya sebagai gaya hidup para ektremis, namun tak sedikit juga yang menganggapnya sebagai hidup dengan cukup.

Jadi, kalau bisa dijabarkan, apaĀ sihĀ manfaat penerapan gaya hidup minimalis? Dikutip dariĀ moneyunder30.com,Ā secara tak langsung,Ā lifestyleĀ ini berpengaruh pada keadaan keuangan yang harusnya lebih aman. Dengan begitu, rasa cemas tentang tagihan dan hal-hal serupa otomatis akan berkurang.

Dengan begitu, tingkat stres dalam diri diharapkan bisa jauh merosot. Juga, membuang barang yang selama ini ternyata tak dibutuhkan dipercaya bakal memberi ruang gerak baru di rumah untuk memunculkan pikiran lebih segar.

Anda nantinya dipercaya akan menghabiskan banyak waktu denganĀ membentuk pengalaman ketimbang membeli barang. Karena fokus hidup Anda tak ada pada barang, bukan tak mungkin Anda bakal membangun hubungan, entah dengan keluarga, teman, dan pasangan, dengan kualitas lebih baik, lantaran Anda fokus.

Minimalis juga memungkinkan Anda mendapatkan barang terbaik. Logikanya, Anda lebih baik punya hanya satu laptop, namun memenuhi semua kebutuhan, ketimbang memiliki beberapa barang tersebut dengan kualitas biasa-biasa saja. Jadi, Anda tertarik menerapkan gaya hidup minimalis?

Ā 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya