Kisah Jatuh Bangun Pekerja Tambang yang Banting Setir Jadi Tukang Cukur

Henoch Sitompul, tukang cukur rambut ternama sempat galau saat banting setir menjadi tukang cukur karena ia harus menghidupi istri dan tiga anaknya.

oleh Komarudin diperbarui 04 Feb 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 19:15 WIB
Henoch Sitompul
Henoch Sitompul. (Dok. Instagram @henochsitompul/https://www.instagram.com/p/BpZMbzCgsUR/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi barber (pencukur rambut) jadi pilihan hidup Henoch Sitompul. Ia rela meninggalkan pekerjaan di sebuah perusahaan tambang di Papua. Ia juga meninggalkan pekerjaannya di sebuah perusahaan asuransi di Jakarta. Lagi-lagi, passion-nya tetap memilih untuk menjadi seorang barber.

"Passion saya lebih ke barber. Saya merasa lebih nyaman bekerja sebagai barber," ujar Henoch kepada Liputan6.com di Pancos Barbershop, Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Ia sempat galau saat memilih menjadi seorang barber. Apalagi, ia harus membiaya hidup tiga orang anak dan istri. Namun, keteguhan hatinya tetap di dunia barber dan mendapat dukungan dari istrinya.

Di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Henoch kemudian membuka sebuah tempat cukur rambut di garasi rumahnya pada 2013. Tanpa plang nama, ia mematok harga Rp 40 ribu.

"Saya buka tempat cukur rambut di depan rumah," kenang lelaki berdarah Batak dan Padang itu.

Henoch mengungkapkan, selain bakat yang dimilikinya, ia belajar mencukur lewat internet. Namun, ia tetap tak puas belajar dengan apa yang dipelajarinya dari dunia maya itu. Lewat Internet, ia sempat berkenalan dengan seorang celebrity barber yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat.

Henoch pelan-pelan mengumpulkan uang agar bisa belajar di Amerika Serikat. Setelah uang terkumpul, ia pun terbang ke Amerika Serikat. Di sana, ia baru tahu bahwa seorang barber sangat dihargai. Mereka bekerja secara profesional.

"Mereka punya serfikitat mencukur. Kalau sertifikat tersebut dikeluarkan di Los Angeles, maka mereka tak bisa menjalankan profesinya itu di New York. Jadi, sudah ada tempat masing-masing," ujar lelaki yang sempat menjadi juri di sebuah program acara The Cuts Indonesia di sebuah stasiun televisi swasta.

Pulang dari Amerika Serikat, Henoch Sitompul kemudian berusaha untuk mengedukasi kepada para barber. Ia bahkan membuka kelas khusus yang dilakukan tiap akhir bulan. Hal yang juga penting adalah ia perlahan-lahan menaikkan tarif untuk mencukur rambut, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1,5 juta.

"Profesi barber itu tak bisa disepelekan. Pada zaman Mesir Kuno, misalnya, barber itu sangat dekat dengan raja-raja, karena mereka yang mencukur rambut raja. Saya ingin mengangkat profesi barber sebagai pekerjaan yang tak disepelekan," tandas Henoch Sitompul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya