Berdasarkan Penelitian, Menikah Bisa Turunkan Tingkat Stres

Pernikahan mampu menurunkan tingkat stres seseorang. Hal itu berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam sebuah laporan.

oleh Komarudin diperbarui 08 Mar 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 06:45 WIB
zodiak
ilustrasi zodiak menikah/copyright unsplash/Gades Photography

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan jadi impian banyak orang dewasa. Namun, kekecewaan sering muncul usai pernikahan karena perilaku pasangan yang tak sesuai harapan.

Hal itu yang memunculkan pandangan menikah bukan membuat bahagia, tapi malah stres. Namun, sebuah penelitian menyebutkan sebaliknya.

Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan oleh University of Chicago, menemukan bahwa memiliki hubungan cinta jangka panjang bisa mengubah hormon dalam kaitannya mencegah stres.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar testosteron pria menikah atau menjalani hubungan cinta jangka panjang mengalami penurunan sehingga membuat mereka tak terlalu keras dibandingkan pria yang tak menikah.

Secara umum kadar kortisol (hormon stres) juga menurun karena adanya rasa sayang atau cinta yang diberikan pasangan. Hal inilah yang tidak didapatkan pria single.

Tak menutup kemungkinan, pria playboy yang merasa ia bisa mendapat cinta dari banyak wanita sehingga memutuskan tak menikah, tak memiliki pengaruh sebesar dan sekuat jika cinta itu tulus dan tumbuh dari dalam hati.

Pernikahan bisa membuat seseorang mengalami stres, tapi di balik itu ada sesuatu yang sedang diperjuangkan. Perjuangan yang landasi oleh cinta bisa dengan mudah menghapuskan stres. (Febi Anindya Kirana/Fimela.com)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya