Liputan6.com, Jakarta Walau tampak selalu santai, ternyata perceraian lebih membuat kaum pria stres daripada wanita. Kaum pria memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengatasi perpisahan, terkait dengan hubungan pernikahan.
Menurut sebuah studi dari Journal of Men's Health, pria yang bercerai lebih rentan terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Selain itu, 39% lainnya lebih mungkin melakukan bunuh diri.
Dilansir dari yourtango.com, Sabtu (15/9/2018), berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perceraian lebih membuat kaum pria stres daripada wanita. Penasaran?
Advertisement
1. Mereka kehilangan identitas diri
Banyak pria ternyata mendefinisikan dirinya sendiri dengan hubungan pernikahan, sehingga ketika hubungan tersebut berakhir dengan perceraian, ia merasa kehilangan dirinya sendiri dan hancur. Untuk membangun kembali kepercayaan diri setelah perceraian, libatkan diri Anda dalam kegiatan atau organisasi baru.
Â
Â
Insting paternal mereka ditantang
2. Insting paternal mereka ditantang
Insting paternal bagi seorang pria adalah memiliki status quo dan menjadi seorang penyedia. Ketika seorang pria merasa putus asa karena perceraian, ia lebih mungkin menghilang.
Inilah mengapa kebanyakan pria harus berhubungan dengan anak-anak mereka setelah perceraian, jika mereka memilikinya. Pria yang bisa memelihara hubungannya dengan anak-anaknya akan meringankan perasaan malu dan dapat menanamkan rasa kepemilikan yang hilang.
Advertisement
Mereka tidak membiarkan diri mereka berduka dengan benar
3. Mereka tidak membiarkan diri mereka berduka dengan benar
Membebani perasaan tanpa bisa menyalurkannya menyebabkan kebanyakan pria mengalami depresi. Jika Anda mengalami hal yang sama, cobalah menemui seorang konselor pernikahan, terlepas dari hubungan pernikahan saat ini.
Kaum wanita jauh lebih baik tentang bergantung satu sama lain. Bagaimana menurut Anda?