Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi

Sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “Bali Baru”, Kepulauan Seribu kini semakin nyaman dan rapi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 04 Apr 2019, 17:26 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 17:26 WIB
Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi
Sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “Bali Baru”, Kepulauan Seribu kini semakin nyaman dan rapi.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung destinasi pariwisata unggulan Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “Bali Baru” yang dikembangkan Pemerintah. Kawasan berupa gugusan pulau yang terletak di utara Teluk Jakarta ini kini lebih nyaman dan rapi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur untuk mendukung KSPN telah direncanakan secara terpadu.

“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2017-2018, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 36,16 miliar untuk pengembangan daerah penyangga di KSPN Kepulauan Seribu di dua Pulau yakni Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa.

Lingkup pekerjaan yang dilakukan yakni pembangunan Taman Arsa, Taman Sakura, dan Jalan Gertak Mangrove/Jembatan Pengantin di Pulau Untung Jawa. Sementara untuk di Pulau Tidung telah dibangun fasilitas Foodcourt, Gazebo dan Pusat Souvenir. Anggaran tersebut juga mencakup pembangunan sarana sanitasi.

 

Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi
Kepulauan Seribu.

Selain bagi kenyamanan wisatawan, Kementerian PUPR juga telah membangun sejumlah infrastruktur bagi warga di pulau seribu, yakni pembangunan IPAL Komunal (2017), peningkatan kualitas air bersih di Pulau Seribu (2016-2018), penyediaan prasarana TPA,TPS, dan TPS-3R (2016-2018) dan pembangunan rumah tapak 50 unit (2017).

Pada tahun 2018-2019 tengah diselesaikan pembangunan pelindung pantai Pulau Pramuka, Bidadari, dan Harapan, pembangunan IPAL di Pulau Bidadari, pembangunan Sanitasi dan Limbah (2017-2019), pembangunan Prasarana Umum dan Utilitas Rumah Umum Pulau Pramuka (2018-2019), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (2017-2019).

Penataan kawasan wisata Kepulauan Seribu mendapat apresiasi positif dari para wisatawan yang berkunjung. Salah satunya disampaikan pemilik akun instagram jihangitanur saat memposting fotonya di Pulau Tidung pada Desember 2018 lalu. “Ga usah jauh-jauh ke luar negeri kalau di Indonesia aja udah berasa kaya di luar negeri,” ajaknya.

 

Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi
Kepulauan Seribu.

Kementerian PUPR juga membangun Jalan Gertak Mangrove dan Jembatan Pengantin di Pulau Untung Jawa yang menambah spot baru untuk wisatawan yang mengunjungi pulau tersebut. Lokasi pembangunan Jembatan Pengantin berdekatan dengan pohon pengantin di sisi utara sebelah timur Pulau Untung Jawa.

Jadi Bali Baru, Destinasi Wisata Kepulauan Seribu Semakin Nyaman dan Rapi
Kepulauan Seribu.

Jembatan Pengantin ini berbentuk hati yang mengelilingi pohon pengantin. Pembangunannya dilaksanakan sejak awal 2018 lalu sebagai paket pembangunan pengembangan pariwisata Taman Arsa di sisi selatan Pulau Untung Jawa. Jembatan ini dibangun dengan bahan beton dan plastik PVC yang diyakini kuat dan tahan lama dari benturan ombak dan air laut. Di pinggir jembatan dipasangi pembatas pagar untuk keamanan pengunjung yang akan berswafoto atau sekedar menikmati pemandangan mangrove.

Pengembangan KSPN Kepulauan Seribu bertujuan untuk meningkatkan devisa nasional serta peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Untuk itu perlu pengembangan buffer zone (daerah penyangga) guna mendukung tourist management sebelum masuk kawasan Kepulauan Seribu.

Dengan adanya penataan kawasan dan semakin baiknya fasilitas di Kepulauan Seribu, diharapkan akan semakin banyak juga wisatawan yang berkunjung untuk mendukung target 20 juta wisatawan ke Indonesia. Disamping itu lama tinggal wisatawan di kedua desa tersebut juga diharapkan menjadi lebih lama, sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya