Cerita Akhir Pekan: 6 Permainan Tradisional Paling Ikonik, Siap Bernostalgia?

Salah satu permainan tradisional yang membuat kangen adalah Petak Umpet.

oleh Putu Elmira diperbarui 14 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 10:00 WIB
Rayakan Hari Anak Nasional, Wali Kota Airin Jajal Beragam Permainan Tradisional
Warga bermain congklak di Taman Bermain Masyarakat (TBM) Kolong Ciputat, Tangsel, Banten, Minggu (22/7). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan zaman, ada begitu banyak hal yang berubah dalam berbagai aspek kehidupan. Mau tak mau, orang-orang seolah 'terbawa arus' yang mungkin sebenarnya tak mereka inginkan. Salah satu hal yang tak terbantahkan adalah permainan tradisional yang kian terlupa.

Kecanggihan teknologi kini memang memberikan ragam pilihan permainan anak yang sangat menarik. Pilihan hiburan tersebut tentunya bisa dinikmati dari aplikasi-aplikasi permainan di gawai atau bahkan asyik bermain secara online.

Meski semakin terpinggirkan, kehadiran permainan tradisional sempat membuat kehidupan berwarna pada zamannya. Siap untuk bernostalgia ke memori masa kecil? Yuk, intip kembali enam permainan tradisional paling ikonik yang telah dirangkum Liputan6.com untuk cerita akhir pekan kali ini.

1. Congklak

Permainan tradisional ini juga biasanya disebut dakon. Langsung terima masa lalu? Tentu, karena congklak sangat ikonik dengan permainan yang membutuhkan papan congklak dengan dua baris yang menjorok ke dalam. Biasanya, papan ini terbuat dari kayu dan plastik sementara bijinya bervariasi dapat dari bebatuan kecil atau cangkang kerang.

Congklak dimainkan oleh dua orang dengan meletakkan satu persatu biji dalam lubang dan begitu seterusnya berlawanan dengan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil, pemain dapat mengambil dan melanjutkan mengisi.

Jika habis di lubang besar miliknya, pemain juga dapat melanjutkan. Namun jika habis di lubang kecil, pemain harus berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi depan. Lalu bila berhenti di lubang kosong lawan, pemain harus berhenti dan bertukar giliran.

2. Petak Umpet

Petak umpet adalah salah satu permainan tradisional yang tidak memerlukan alat bantu untuk bermain. Siapa pun dapat ikut ambil bagian dengan menentukan siapa yang akan 'menjaga' pertahanan agar tak dibobol oleh lawan.

Biasanya, peserta yang bertugas menjaga akan menutup mata dan menghitung terlebih dahulu. Di momen tersebut, mereka yang berbaris di belakang akan mencari tempat persembunyian agar tak ditemukan. Bagi mereka yang berhasil tak tertangkap, tidak akan menjadi yang menjaga.

Sementara, orang yang menjaga harus mencari teman-teman yang bersembunyi sembari menjaga. Namun, ada pula yang hanya diam dipertahanan untuk menjaga. Anda termasuk tim yang mana?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3. Lompat Tali

Membangkitkan Kembali Eksistensi Permainan Tradisional Indonesia
Seorang anak bermain permainan tradisional lompat tali di RPTRA Melati Duri Pulo, Jakarta, Sabtu (13/10). Traditional Games Returns (TGR) mengampanyekan permainan tradisional Indonesia untuk membangkitkan eksistensinya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Permainan tradisional ini tak kalah seru. Seperti namanya, permainan ini menggunakan karet sebagai media untuk bermain. Karet-karet tersebut terlebih dahulu dijalin menjadi satu rangkaian yang panjang.

Saat bermain pun ada dua orang yang memegang tali dari sisi kiri dan kanan. Peserta yang ikut harus melewati rintangan dari fase karet yang paling rendah hingga tinggi. Tahapan paling tinggi pun biasanya disebut 'merdeka', di mana peserta harus melewatinya dengan cara mengambil ancang-ancang cukup jauh untuk bisa lompat 'merdeka'. Super seru!

4. Galasin

Permainan Khas Maluku Hadir dalam Peringatan Hari Pers Nasional
Warga negara asing ikut bermain gobak sodor atau galasin dalam festival permainan tradisional rakyat Maluku didepan Balai Kota Ambon, Maluku, Senin (7/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Galasin atau ada pula yang menyebut gobak sodor juga siap jadi salah satu permainan paling ikonik. Permainan ini umunya dilakukan di lapangann dengan beberapa garis yang telah dibuat.

Ada dua tim yang bermain dan biasanya terdiri atas tiga hingga lima orang. Untuk bermain ini, para anggora yang giliran menjaga agar tim lawan tak bisa melewati area yang dijaga. Sedangkan, tim lawan harus dapat melewati setiap baris hingga bagian belakang.

5. Gundu

Bermain Sampai Riang di Arena Kaulinan Barudak Purwakarta
Adu kelereng di Arena Kaulinan Barudak Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Berbekal gundu atau kelerang adalah alat yang dipakai untuk permainan tradisional ini. Beberapa orang dapat ikut ambil bagian dengan mempersiapkan persediaan gundu. Cara bermainnya dengan membuat lingkaran dari kapur dan meletakkan satu kelerang sebagai taruhan.

Para pemain lalu berjajar di belang garis dan bergantian melempar gundu gacoan sampai sedekat mungkin dengan gundu taruhan yang telah diletakkan dalam lingkaran. Gundu yang paling dekat dapat hak istimewa untuk bermain duluan. Namun bila ada yang mengenai gundu taruhan taruhan dialah yang berhak main lebih dulu.

6. Bekel

5 Permainan Tradisional Anak-Anak yang Mulai Terlupakan
Bola bekel. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin).

Ketika berbicara permainan tradisional, sulit rasanya untuk tidak menyertakan bekel. Permainan yang melibatkan bola berbagai warna dan corak ini dimainkan bersama biji bekel yang biasanya terbuat dari kuningan atau pun besi.

Permainan bekel dapat diikuti oleh maksimal lima orang dengan mengumpulkan poin paling banyak. Aturan mainnya yakni dengan melempar bola ke atas dan harus kembali menangkapnya dan mengambil biji bekel. Masih ingat bukan cara bermainnya?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya