Liputan6.com, Jakarta Diluncurkannya Calendar of Event Sulut 2019, Senin (22/4), di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta adalah sebagai bukti Sulawesi Utara berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata. Dari berbagai event di Sulut yang diperkenalkan, 3 diantaranya masuk Calendar of Event Wonderful Indonesia 2019.
Peluncuran Calendar of Event Sulut 2019 dipimpin Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Ia ditemani Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, Wagub Steven OE Kandaouw, dan Walikota Manado Godbless Sofcar Vicky Lumentut.
Baca Juga
Menurut Menpar Arief Yahya, peluncuran Calender of Event Sulut 2019 ini adalah upaya mempromosikan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai.
Advertisement
Menteri asal Banyuwangi itu menambahkan, CoE Sulut 2019 juga bisa berimbas positif untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Sulut. Khususnya, wisatawan dari Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Inggris, sebagai pasar utamanya. Serta wisatawan asal Thailand, Singapura, dan Brunei sebagai pasar potensial.
“Peluncuran Calendar of Event menjadi bukti keseriusan Sulawesi Utara untuk terhadap sektor pariwisata. Dan rangkaian atraksi yang disajikan bisa menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Apalagi, Bandara Sam Ratulangi Sulut sudah terkoneksi dengan beberapa negara, seperti Tiongkok,” paparnya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, pariwisata Sulut perlu didukung unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Dengan alasan itu, Menpar mengimbau aksesibilitas Bandara Sam Ratulangi Manado perlu dikembangkan. Baik fasilitasnya, runway, taxiway, aircraft parking stand, terminal and airspace capacity.
Hal ini harus dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume atau trafik wisatawan yang masuk ke Manado.
“Hal yang paling penting adalah mengembangkan penerbangan langsung atau regular flight dari Great China, Korea, Jepang, ASEAN sebagai pasar utama, selain membuka rute baru dari Davao (Filipina) adalah pasar potensial,” kata Arief Yahya.
Dalam Calendar of Event Sulut 2019, ada tiga event unggulan yang masuk 100 Wonderful Event Nasional. Tiga event itu adalah Festival Pesona Bunaken akan berlangsung di Manado pada 26-29 Juli 2019 mendatang.
Festival ini merupakan bentuk upaya melestarikan sumber daya alam bawah laut dan seni budaya di Pulau Bunaken. Sehingga, dapat memberikan jaminan keberlangsungan pariwisata setempat serta meningkatkan kunjungan wisatawan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pulau Bunaken seluas 8,08 km² di Teluk Manado merupakan bagian dari kota administratif Manado.
Ada juga Tomohon International Flower Festival, 7-12 Agustus 2019. Event tahunan ini menampilkan kendaraan hias yang didekorasi menggunakan bunga khas Kota Tomohon dan daerah lainnya dalam berbagai bentuk dan variasi sesuai karakteristik masing-masing peserta. Kendaraan hias tersebut dinilai oleh tim pakar independen yang memiliki kompetisi di bidang florikultura.
Serta Festival Pesona Selat Lembeh akan berlangsung di Satkamla, Kecamatan Aertembaga Kota Bitung pada 6-10 Oktober 2019. Acara festival budaya ini dimeriahkan dengan; sailing pass; lomba kapal hias, festival kuliner, pentas seni dan budaya, colar plantation, 10 K, dan thanksgiving. Tujuan dari penyelenggaraan Festival Pesona Selat Lembeh ini untuk mempromosikan potensi Kota Bitung umumnya dan Selat Lembeh khususnya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menjelaskan, tujuan acara Launching Calender of Event (CoE) Sulut 2019 untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
“Tiga event unggulan yang masuk dalam CoE WI yaitu; Festival Pesona Bunaken, Tomohon International Flower Festival, dan Festival Pesona Selat Lembeh menjadi andalan dalam mendatangkan wisatawan,” katanya.
Olly Dondokambey menjelaskan, Sulut memiliki produk wisata utama (core) sebagai destinasi wisata bahari (marine tourism) utama Bunaken yang berkelas dunia dan menjadi ikon pariwisata Kota Manado serta destinasi wisata budaya dan ekowisata antara lain KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Tomohon–Tondano dan sekitarnya; Bunaken dan sekitarnya; serta Bitung-Lembeh dan sekitarnya sebagai supporting.