Pengiriman Makanan Cepat Saji dan Belanja dengan Dompet Digital

Lembaga riset Snapcart, melakukan penelitian perilaku konsumen dalam bertransaksi dengan aplikasi pembayaran digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2019, 20:21 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2019, 20:21 WIB
Orang belanja online
Ilustrasi Orang belanja online (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini popularitas pembayaran digital dengan uang elektronik semakin meningkat. Masyarakat pun jadi lebih leluasa untuk memilih brand sesuai kebutuhan mereka dalam melakukan transaksi digital ini.

Untuk mengetahui tren penggunaan uang elektronik dalam aplikasi pembayaran digital, Snapcart, lembaga riset berbasis aplikasi, melakukan penelitian perilaku konsumen dalam bertransaksi dengan aplikasi pembayaran digital.

Hasil riset menemukan, tiga jenis transaksi yang paling sering digunakan dengan menggunakan uang elektronik dalam dompet digital adalah transaksi retail (28 persen), pemesanan transportasi online (27 persen), dan pemesanan makanan online (20 persen). Sisanya, untuk transaksi e-commerce (15 persen) dan pembayaran tagihan (7 persen).

Hasil riset mengungkapkan, bahwa 58 persen responden menggunakan brand OVO sebagai aplikasi pembayaran digital favorit mereka. Dompet digital berbasis aplikasi lain seperti Go-Pay (23 persen), DANA (6 persen), dan LinkAja (1 persen) pun disebut sebagai alat pembayaran oleh responden. 12 persen responden menyebutkan brand lain seperti Flazz, Brizzi and Mandiri e-money yang merupakan uang elektronik dari institusi keuangan.

Menurut Eko Wicaksono dari Snapcart Indonesi, data tersebut menunjukkan bahwa uang elektronik untuk transaksi harian seperti transportasi, pengiriman makanan cepat saji, dan belanja telah semakin populer di kalangan konsumen Indonesia.

"Konsumen menikmati pengalaman bertransaksi yang lebih praktis, cepat, aman, dan yang pasti tidak ribet menunggu uang kembalian,”"ucapnya,  Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survey online melalui aplikasi Snapcart di kota-kota besar Indonesia, dan dilakukan pada Mei 2019 ini.

Untuk segmen transaksi retail, OVO (63 persen) dan Go-Pay (28 persen) hadir sebagai brand yang dominan, disusul DANA (7 persen) dan LinkAja (1 persen).

Saat ini, OVO mengklaim diterima di 500 ribu merchants, sedangkan Go-Pay menyebutkan angka 300 ribu merchants. LinkAja baru-baru ini memberikan jumlah merchant sebanyak 130 ribu, dan DANA dapat diterima di lebih dari 13 ribu merchants.

Dalam segmen transaksi pemesanan transportasi online dan pengiriman makanan online, data penelitian Snapcart menunjukkan, posisi OVO sebagai dompet digital bagi layanan Grab (untuk transportasi online) dan GrabFood (untuk pengiriman makanan online), menunjukkan 71 persen responden menggunakan OVO untuk segmen transaksi ini, sedang 29 persen responden memilih menggunakan Go-Pay untuk transaksi di Go-Jek dan Go-Food.

Lebih Mudah dan Aman

Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi Belanja Online (Unsplash.com/Raw Pixel)

OVO juga paling sering digunakan dalam segmen pembayaran transaksi e-commerce. Data riset Snapcart menunjukkan 70 persen responden menggunakan OVO untuk pembayaran transaksi e-commerce, sedang 11 persen menggunakan DANA, dan 18 persen menggunakan Go-Pay.

OVO diterima di e-commerce seperti Tokopedia, Ruparupa dan Sociolla, dan Go-Pay diterima antara lain di JD.id dan Sayurbox, sedangkan DANA dapat digunakan di Bukalapak.

Tak hanya transaksi retail dan jasa online saja, pengguna aplikasi pembayaran digital pun kerap melakukan transaksi berbagai rekening tagihan rutin, seperti listrik, air, asuransi, pajak, dan lain-lain.

Dengan menggunakan uang elektronik, pembayaran berbagai tagihan menjadi lebih mudah, cepat dan aman. Fasilitas yang diusung oleh berbagai brand aplikasi pembayaran digital ini juga didominasi oleh OVO dan Go-Pay.

Data riset menunjukkan 67 persen responden menggunakan OVO untuk segmen transaksi ini, diikuti oleh Go-Pay (22 persen), DANA (10 persen) dan LinkAja (2 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya